Jumat, 15 Oktober 2010

Keburukan dari Proses Melahirkan dengan Operasi Caesar

Mawlana Shaykh Nazim Adil Al-Haqqani Sultanul Awliya
Sunday, Sep 27, 2009

(Mawlana Syekh berdiri)
La ilaha ill-Llah Muhammad ar-Rasulullah. Jagalah kami sebagaimana seorang ibu yang menangkap tangan anak-anaknya; Engkau melakukannya bagi kami agar kami tidak kehilangan jalan kami, agar kami tidak sibuk dengan sesuatu yang tak berguna. As-salaamu`alaykum! Wahai guru kami,Grandsyekh kami! Perintah tertinggi dari Allah (swt), kami berlari, melarikan diri dari orang-orang yang buruk. Mereka adalah para pengikut Setan,Sadanas. Lindungilah para pengikutmu, kami sangat lemah, begitu lemah, dukunglah kami, wahai guru kami! Seluruh penghormatan dan seluruh pujian hanya untuk Tuhan Surgawi. Dia Mahabesar, Hanya Dia yang ada, dan keberadaan hanyalah untuk-Nya, Tuhan Surgawi.

Wahai Grandsyekh kami! Tolonglah kami. Kami adalah orang yang lemah, kami tidak mengetahui apa-apa tetapi… tirai telah terbuka. Ketika tirai atau hijab dihilangkan dari seorang hamba, ia akan melihat dan menyaksikan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dan menurut Perintah Tinggi, kami mengucapkan A`udzu billahi min asy-Syaythani ’r-rajiim. Wahai Tuhan kami! Lindungilah kami dari Setan yang terkutuk dan para pengikutnya, karena Setan, Sadanas hanya menipu dalam kehidupan kami, bukan hanya jutaan tetapi milyaran orang. Dan kami mengucapkan, untuk mengambil pedang surgawi, yang merupakan karunia terbesar bagi umat mukmin, kami mengucapkan, Bismillahi'r-Rahmani'r-Rahiim.

(Mawlana Syekh duduk)
Wahai Tuhan kami! Lindungilah kami dan naungi kami. Engkau tahu bagaimana Engkau melindungi dan menaungi, tetapi Perintah Suci-Mu tertanda dan berbunyi bahwa bila seseorang meminta perlindungan dan naungan di dunia dan di akhirat, ia harus mengucapkan Bismillahi'r-Rahmani'r-Rahiim. Bahwa Nama-Nama Allah yang suci ini, “Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Yang Mahakuasa,” Samudra Kekuasaan yang tak terhingga hanya dari-Nya, Allah (swt).
Untuk apa Engkau menciptakan kami? Kirimkanlah kepada hamba-hamba-Mu yang lemah ini untuk mengenal, untuk mengetahui dan untuk mengikuti. Untuk apa kita diciptakan? Itu adalah nasihat pertama dari seluruh nabi, bahwa Perintah Suci Allah (swt) memerintahkan kepada mereka, “Wahai hamba-hamba-Ku yang terpilih dalam Hadirat Ilahiah-Ku! Hamba-hamba-Ku adalah lemah dan hanya Aku Yang Maha Perkasa, dan Maha Kuasa! Mustahil orang lain mempunyai sebutan itu, Yang Mahakuasa, Samudra-Samudra Yang Maha Dahsyat! Tak seorang pun dapat melakukantasawwur, membayangkan Kekuasaan dan Keperkasaan-Ku dan tak seorang pun dapat membayangkan bagaimana Sifat-Ku Yang Mahakuasa, tak ada yang dapat mengetahuinya! Melalui itu, Samudra-Samudra Kekuasaan-Ku Yang tak terhingga mencapai Wilayah Kekuasaan-Ku Yang tak terhingga, dan tak seorang pun yang tahu Wilayah Kekuasaan-Ku, mustahil! Mustahil!

Allah (swt) berfirman, “Wahai hamba-Ku, (suara surgawi), wahai manusia! Akulah yang memberimu desain. Tak seorang pun dapat memikirkan tentang Kesempurnaan mutlak yang telah Kuberikan kepada para khalifah-Ku. Untuk menjadi khalifah-Ku, Aku menganugerahkan mereka, Akulah yang merancang bentuk fisik mereka dan Aku juga menganugerahkan kepada mereka dari Kesempurnaan Surgawi-Ku, memberi mereka zaahir, penampilan luar mereka, begitu sempurna! Aku memberi para khalifah-Ku, sebuah desain di mana tak seorang pun dapat melakukan takhliim, menirunya!"
Itulah maknanya bahwa Allah (swt) menciptakan Adam (as) dari Tangan-Nya. Dia adalah Perancang bagi Adam (as). Penampilan kita merupakan sebuah desain yang sempurna yang dikaruniakan kepada seluruh manusia. Oleh sebab itu setiap orang yang bercermin harus mengucapkan, “Alhamdulillah il-ladzii, khalaqanii wa jamalanii wa kamalanii......as syukru wa ridhaa." (Bersyukur kepada Allah (swt) yang telah menciptakan aku, dan membuatku cantik/tampan, dan menyempurnakanku, kami bersyukur…dan rida kami bersama-Mu, wahai Tuhan kami).

Kalian harus mengucapkannya, karena desain kita begitu sempurna karena Tuhan Surgawi, Tuhan bagi segala sesuatu di alam ini, Dialah Satu, Yang telah mendesain manusia menjadi khalifah-Nya. Tidak ada perancang lainnya yang dapat memikirkan tentang penciptaan kita, tentang desain kita, dan Dia Yang Mahakuasa mendesain kalian, wahai manusia! Melalui tempat yang sangat kecil dan sempit, melalui rahim ibu kalian, dari nutfah, dari segumpal darah. Bagaimana? Siapa yang dapat melakukan hal itu? Dan Dia adalah Tuhan Surgawi, Sang Pencipta berkata, “Aku adalah perancang kalian, melalui rahim ibu kalian.” Oleh sebab itu jangan berkata, "Yang itu buruk rupa, yang itu tampan, yang itu cantik, yang itu jelek.” Jangan katakan hal itu! Itu haram—itu adalah terlarang dan termasuk kufur, dan kekufuran itu membuat iman kita hilang, ya. Kita tidak berada dalam keberadaan kita sebagaimana kita sekarang, dan Tuhan Surgawi tidak menggunakan jarak yang panjang untuk mencipta.

Wahai manusia! Bagi mereka yang tinggal di abad ke-21, mengapa kalian tidak memikirkannya? Mengapa kalian tidak melihat pada awal eksistensi kalian, atau mengapa kalian tidak memikirkan tentang awal kehidupan kalian, bagaimana ia dimulai? Wahai manusia, cukup sudah mabuk kalian! Pikir! Pikir! Oleh sebab itu, berpikir memberi kekuatan kepada manusia dan juga kehormatan bahwa seseorang dapat menemukan suatu ukuran, atau mengukur hal ini. Wahai manusia, mengapa kalian tidak memikirkan hal ini? Penciptaan kalian adalah dengan kesempurnaan, dengan kesempurnaan. Lihatlah, secara psikologis itu memperlihatkan penciptaan kita, sangat kasar, walaupun sangat kasar, itu membuat pemahaman orang berhenti dan membuat mereka bersujud.
Wahai Tuhan kami! Engkau menciptakan diri kami dalam suatu kesempurnaan dan dalam jarak tertentu, dan kemudian membuatnya tumbuh, tumbuh selama sembilan bulan. Lalu orang tua kalian membuat masalah dengan dirimu, mereka pergi ke dokter dan melakukan operasi Caesar. Mereka sangat tidak senang. Mereka merasa begitu… makhluk baru melalui rahim ibu mereka dan ketika waktunya tiba, dokter terlibat dan melakukan operasi Caesar, membuat makhluk baru itu begitu merasa kesakitan, tidak hanya itu, tetapi juga merasa sangat terganggu, secara fisik maupun spiritual! Oleh sebab itu, para ahli bedah yang melakukan hal ini, menjelang ajal mereka, para malaikat akan datang dan melakukan operasi Caesar terhadap perut dokter itu, satu, dua, tiga, empat kali, berapa pun mereka membuat masalah terhadap makhluk baru itu, mereka akan dihukum berulang kali!

Oleh sebab itu, saya memberi peringatan kepada para dokter agar tidak melakukan operasi Caesar, ini adalah haram untuk semua. Wahai Paus! Katakan kepada umatmu bahwa operasi Caesar adalah haram dan tidak pernah ada sebelumnya. Operasi Caesar hanya akan menjadi ladang bisnis bagi beberapa dokter. Mereka melakukannya demi uang dan itu adalah jinayaat, suatu kejahatan. Itu merupakan hal yang dilarang di dalam Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, Zabur dan Alquran suci, empat kitab suci melarang hal itu, wahai yang mulia, wahai Paus! Mengapa engkau tidak mengatakan hal ini? Tak seorang pun dapat menyentuh atau melakukan intervensi ketika tiba masanya bagi seorang wanita untuk melahirkan anaknya. Tak seorang pun memberi izin untuk melakukan operasi. Melakukan operasi Caesar adalah haram, dilarang melalui Perjanjian Lama, Pernjanjian Baru, dan sepuluh perintah Sayiddina Ibrahim (as) dan Alquran suci. Hukuman yang sama akan diberikan kepada para ibu yang menginginkan anaknya dilahirkan melalui operasi Caesar. Mereka juga akan dihukum pada akhir hayat mereka ketika mereka akan meninggalkan dunia ini, dan mereka akan merasakan azab yang pedih! Mereka akan merasakannya dan juga bagi ayah yang mengirimkan istrinya untuk melakukan operasi Caesar, ia akan mendapat azab dan nyeri (sebagaimana yang didapat oleh anaknya itu) saat mereka meninggalkan dunia ini!

Saya bukan apa-apa! Tetapi saya memperingatkan kepada seluruh umat manusia, jangan lakukan hal ini; ini membawa lebih banyak syiddah, membawa lebih banyak masalah kepada umat manusia! Karena makhluk baru itu tidak akan pernah senang dilahirkan melalui operasi Caesar dan mereka mengutuk ibu, bapak dan dokternya. Saya hanya seorang pemberi peringatan! Saya bicara kepada orang-orang di seluruh dunia, umat Muslim, Kristen, Yahudi, Buddha, Protestan, Katolik, setiap orang; saya peringatkan mereka: jangan lakukan hal ini! Ini mendatangkan kutukan dari langit kepada kalian. Oleh sebab itu, kini orang-orang tengah berada dalam masalah, dan mereka mendapat berbagai kesulitan dan kesedihan. Wahai manusia! Berhati-hatilah dalam menentang perintah suci dari langit. Tuhan surgawi telah memperingatkan kalian dan mengatakan, “Jangan lakukan itu. Jika kalian melakukannya, Aku akan memberi pembalasan bagi anak-anak kecil itu, dan memberi kalian hukuman di dunia dan akhirat.!”
Wahai manusia! Agama artinya memberi nasihat. Agama adalah untuk melindungi orang dari kesedihan dan berbagai masalah di sini dan di akhirat. Dan seluruh keyakinan, seluruh agama hanya untuk memperingatkan orang agar tidak menentang perintah suci Allah, dan untuk mengikuti perintah surgawi. Perintah surgawi memberi waktu bagi seorang anak dan ketika generasi baru itu akan dilahirkan dengan perintah Tuhan Surgawi, itu akan dikirim kepada malaikat dan anak itu akan keluar dari rahim, ia akan dilahirkan. Tidak ada anak yang akan tinggal di rahim ibunya ketika saatnya tiba bagi mereka untuk dilahirkan!

Wahai manusia! Waspadalah. Saya hanya seorang pemberi peringatan yang sangat, sangat, sangat, sangat lemah. Saya ingatkan kepada kalian, agar waspada! Jangan melakukan sesuatu yang akan membuat Tuhan Surgawi tidak senang. Wahai manusia, jangan menjadi orang yang membuat Tuhannya tidak senang. Itulah peringatan bagi seluruh umat manusia sekarang. Tidak ada kesenangan fisik yang akan mereka dapatkan. Kekuatan ibu dan bapak akan semakin berkurang, berkurang, berkurang dan akhirnya habis. Khususnya, lebih dari ini, bahwa beberapa orang melakukan aborsi. Itu akan membawa kutukan 70 kali lebih besar kepada ibu dan bapaknya! A`udzu billahi min asy-Syaythani'r-rajiim. Aborsi, itu 70 kali lebih buruk daripada operasi Caesar. O ya Rabbii! Jika bapak dan ibu melakukan aborsi, sama saja mereka melakukan pembunuhan.
Jaga tangan kalian, wahai manusia, jaga tangan kalian (kendalikan tangan kalian). Wahai dokter, kutukan akan datang pada kalian! Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Wahai Tuhan kami! Apa yang akan kami katakan? Kadang-kadang saya mendengar tangisan akibat nyeri yang dirasakan oleh bayi yang dilahirkan lewat operasi Caesar, tangisan yang keras, dan begitu sakitnya. Dan kebanyakan orang tua mereka tidak mengerti dan mereka juga akan menanggung hukumannya, hukuman di mana tidak ada dokter yang dapat menyembuhkannya. Tidak ada obat yang dapat membuat mereka merasa nyaman, siang atau malam. Wahai manusia, ucapkanlah "Astaghfirullah! Wahai Tuhan kami, kami telah melakukan suatu kesalahan, ampunilah kami, ampunilah kami, ampunilah kami, ampunilah kami!” Mintalah ampunan, wahai manusia. Kalian telah diciptakan untuk menjadi penguasa di dunia ini! Allah Sang Pencipta telah menganugerahkan kehormatan itu! Jagalah kehormatan itu dan jangan berikan suatu azab bagi generasi baru. Mereka yang tangannya mencapai tempat rahasia untuk mengambil generasi baru (bayi), mereka akan dihukum dan takkan ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Kita ucapkan astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, meminta ampunan. Wahai Tuhan kami! Allah, Allah, Allah, Allah. Kalian harus menjaga jalan yang benar; kami bicara pada jalan yang benar. Untuk segala hal terdapat jalan yang benar dan yang salah. Jagalah agar tetap berada di jalan yang benar, jangan pergi ke jalan yang salah. Jalan yang salah akan membawa kalian menuju penderitaan dan kesedihan serta kutukan. Jagalah diri kalian. Ini adalah sebuah peringatan. Berusahalah untuk patuh terhadap Pencipta kalian, Tuhan Surgawi. Dia tahu kapan seseorang (bayi) akan muncul ke dunia, untuk dilahirkan atau tidak. Jangan melakukan intervensi terhadap penanganan surgawi.
Wahai manusia! Jadilah orang yang beriman; jangan menjadi ateis dan jangan menjadi orang kafir. Jangan menjadi orang-orang yang kafir. Jangan curang, jutaan orang adalah orang kafir, jumlah yang sangat besar, jangan biarkan mereka menipu kalian. Orang-orang beriman boleh jadi hanya sedikit, tetapi mereka menyelamatkan kalian di sini dan di akhirat. Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Wahai Tuhan kami, ampunilah kami. Wahai Tuhan kami! Kirimkanlah kami seseorang dari Hadirat Ilahiah-Mu untuk menyelamatkan hamba-hamba-Mu yang lemah. Agar kami berada di jalur yang benar, dan tidak berada di jalur yang salah!

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah,`Aziiz Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Kariim Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sulthan Allah
(Mawlana bernyanyi)
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Jagalah jalan yang benar
Agar kalian selamat setiap hari
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Katakan, "Wahai Tuhan kami, Engkau hanya menganugerahkan,
Huuu huuu
Huuu huuu
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Dome dome dome dome, dome dome dome dome
Fatiha. O, ya Rabbii!
OK? 47 menit Sayyidi. (Syekh Hisyam Effendi (q) berbicara lewat telepon kepada Mawlana Syekh).

Asal-Muasal Ilmu Hitam dan Penangkalnya

Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
16 August 2010 Lefke, Cyprus


(Mawlana Syekh berdiri)
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, `Aziiz Allah!
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Rabbun Allah!
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhaan Allah!
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sulthaan Allah!
Wa la qad hamd yaa Rabb wa syukr. mila 's-samawaatil mila 'l-ardh wa mila maa syi'ta min syay in ba`ad.

Wahai Tuhan kami! Berikanlah pujian-Mu yang tertinggi daripada yang Kau berikan kepada orang-orang lain di antara semua makhluk, untuk beliaulah Engkau menciptakan seluruh makhluk, demi kemuliaannya, Sayyidina Muhammad (s)! Zidhu yaa Rabbii `izzan wa syarafan nuuran wa suruura, wa ridhwaanan wa sulthaanan wa haybatan wa ghafaaran. (Mawlana Syekh duduk) Wa `ala sai'ira 'l-anbiya wa 'l-awliya wa man tabi`ahum bi ihsaan il-yawmi 'd-diin wa ila 'l-abad.

As-salaamu `alaykum, yaa Shaahib az-Zamaan. As-salaamu `alaykum, yaa Qutb al-Mutasarrif, yang membuat segalanya berada di bawah pengendalian surgawinya; itulah Qutb al-Mutasarrif. Seseorang tidak dapat melakukan apa-apa di planet ini tanpa otoritas dari langit. As-salaamu `alayk, yaa Qutb al-Mutasarrif! Dengan rendah hati kami meminta dukungan, sebanyak yang dapat kami terima. Dukunganmu dapat membawa dunia ini! Kami hanya meminta satu titik kecil dari otoritas surgawimu, satu tetes kecil dari satu samudra. Hafizhna, kami mohon jagalah hamba-hamba Tuhan yang lemah ini!

Kita semua adalah hamba-hamba yang lemah, tetapi ego kita menggunakan sebuah cermin sehingga ketika kalian melihat ke sana, diri kalian menjadi seratus atau seribu kali lebih besar. Setan mempunyai cermin ajaib, ia membawanya ke hadapan orang-orang dan mengatakan, "Lihat," lalu orang itu melihat, "Aku adalah orang yang penting, orang besar, dan tak ada yang dapat mendekatiku. Aku adalah orang besar di antara semua makhluk. Ohhh, ohh, manusia, kalian harus menghormatiku dengan penuh hormat karena aku adalah orang besar. Lihatlah padaku!" Orang melihat dia sama seperti dia melihat dirinya sendiri, seperti orang yang besar. Itu adalah sihir! SubhaanAllah. Setan adalah pembuat sihir yang terbesar! Tak seorang pun bisa seperti Setan dalam memperlihatkan sihir kepada manusia.

Wahai hadirin! As -salaamu `alaykum. Kita ucapkan, a`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim (berlindung) dari sihirnya. (Mawlana Syekh berdiri) Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim. Kita mengambil pedang surgawi kita untuk menghancurkan sihir Setan. Gunakan itu, wahai manusia! (Mawlana Syekh duduk) As-salaamu `alaykum, wahai hadirin! Semua manusia dari Timur ke Barat hadir. Kalian harus hadir, untuk segala sesuatu yang merupakan milik Tuhan Surgawi, kalian harus dengar dan patuh kalau tidak kalian akan dihukum dan dilenyapkan!

Wahai ulama-ulama Salafi! As-salaamu `alaykum juga kepada mereka yang memberikan gelar kepada mereka sendiri, oleh mereka sendiri. (Gelar itu) bukannya datang kepadamu bahwa engkau adalah Salaaf as-Saalih atau engkau adalah pengikut Salaaf as-Saalih? Apakah kalian punya bukti? Tunjukkan pada kami atau apakah kalian memberikan gelar itu kepada kalian sendiri. Saya katakan sebuah "gelar", yang bisa benar atau tidak benar. Ya, gelar yang diberikan oleh orang adalah palsu. (...) Marhaban, wahai ulama-ulama Salafi! Di manakah kalian? Allah (swt) senang bila hamba-hamba-Nya bahagia, oleh sebab itu kadang-kadang saya bercanda dengan kalian.

Wajah-wajah kalian selalu sangat serius. Tersenyumlah, karena Allah (adalah baik). (Mawlana Syekh berdiri) Apakah Allah (swt) tersenyum, saya bertanya kepada kalian. Jika Allah (swt) tidak tersenyum, bagaimana kita akan tersenyum? Apakah Allah (swt) selalu marah atau menunjukkan Kemurkaan-Nya? Tidak pernah! Mengapa kalian melakukan hal yang sebaliknya? (Mawlana Syekh duduk) Setan selalu membuat kalian berwajah serius atau marah kepada orang-orang, karena kalian pikir mereka ada di jalan yang salah sementara kalian berada di jalan yang benar.

Guru kita, Nabi Penutup (s), mengajarkan segala hal kepada manusia. Oleh sebab itu, kalian harus mengajarkan orang segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Nabi Penutup (s), Sayyidina ‘l-Awwaliin wa ’l-Akhiriin! Ya, gelar yang kalian berikan kepada diri kalian sendiri yang mengatakan kepada orang-orang, "Kami adalah Salafiyuun," siapa yang mengesahkan itu? Apakah dari orang biasa atau dari pemerintah? Apakah mereka menempelkan materai? Mereka berdua tidak mempunyai nilai! Mereka meminta segel pengesahan surgawi yang mengkonfirmasi bahwa kalian adalah Salafiyuun. Kalian harus tahu bahwa setiap orang yang meminta gelar atau level yang lebih tinggi, ia harus datang dan membuktikan bahwa ia berada pada level itu dan kemudian datang segel pengesahan surgawi dan berkata, "Orang ini adalah Salafi dan ia adalah Salaaf as-Saalih." Jika tidak, jangan mengaku sesuatu yang tidak disahkan dengan segel pengesahan surgawi.

Apa yang kalian katakan tentang sihir? Apakah sihir itu ada? Kalian tidak bisa mengatakan tidak, karena memang sihir itu ada. Kini di masa kita, manusia tidak takut dengan apa pun, kecuali sihir. Dan orang-orang berlari untuk mencari bantuan, berpikir bahwa mereka tertekan karena sihir atau stress akibat sihir, bahwa sihir menyebabkan mereka tidak bisa mencapai sesuatu yang mereka inginkan, atau mereka takut terhadap sihir karena mereka tidak bisa mempertahankan level atau jabatan mereka. Apakah sihir itu ada? Apa jawaban kalian? Kalian harus mengatakan, "Ya, sihir itu ada." Sihir itu berarti quwwat asy-syarr, kekuatan setani yang dikombinasikan pada sebuah titik kecil dari sebuah atom. Sihir itu membuat orang menjadi tidak tenang. Sihir adalah fitnah, dan korupsi bagi semua orang.

Saya adalah hamba yang lemah. Setiap hari bermacam-macam orang datang kepada saya: Turki, Arab, Iran, Rusia, Eropa, Amerika, dari Arab, dari Mesir. Dari mana-mana orang-orang mengeluh, "Wahai Syekh! Aku terkena sihir." Apa itu? Bagaimana bisa? Seseorang tidak bisa berada di bawah pengaruh sihir, jika itu tidak datang dari sebuah syarr, titik.

Siapa yang mengontrol kejahatan di bumi? Katakan! Itu adalah ilmu yang harus kalian ketahui karena Allah (swt) yaqul Haaruut wa Maaruut, kedua malaikat. Di dalam kitab suci al-Qur'an ditulis tentang `ala 'l-malakayni, dua malaikat, yang satu adalah "Haaruut", dan yang kedua adalah, "Maaruut". (cf. Al-Baqara, 2:102) Itu artinya sihir itu ada dan sebagian besar orang berkata bahwa itu adalah ilmu hitam. Mereka takut dengannya, tetapi tidak takut terhadap Allah (swt) karena mereka idiot, orang-orang yang bodoh! Kemudian Allah (swt) mengantarkan mereka melalui Samudra Kejahatan yang tak terduga-duga dan mereka tidak pernah merasakan manisnya kehidupan. Mereka telah dikaruniai segalanya, mereka memiliki segalanya, tetapi demi ilmu hitam, hidup mereka menjadi tawar, tidak berasa, karena mereka percaya dengan ilmu hitam.

Dan setiap hari begitu banyak orang yang datang kepada saya, menelepon atau menulis surat, "Wahai Syekh! Ada sihir di dalam tubuhku. Apa yang harus kulakukan?" Seluruh dunia kini berada dalam kegelapan dari ilmu hitam. Tidak ada ketenangan bagi manusia. Untuk apa? Allah (swt) mengirimkan orang-orang yang tidak patuh dan tidak setia itu, memberi hukuman bagi mereka di sini, karena mereka tidak takut terhadap Penciptanya! Mereka tidak menghormati Penciptanya, Allah (swt)! Maka Allah (swt) akan menyerang mereka dengan ilmu hitam, yang menjadi awan dari timur ke barat, dari utara ke selatan. Dan orang-orang berlari, "Ada seorang syekh." Di mana? Di Arab Saudi, Syekh mengatakan, "Kami tidak percaya dengan hal-hal seperti itu." Tetapi kemudian sebagian dari mereka dihukum dengan ilmu hitam! Mereka juga kemudian menulis (surat) kepada saya, mengatakan, "Wahai Syekh! Kami pikir bahwa kami telah diserang dengan ilmu hitam, tolong berikan nasihat apa yang dapat kami lakukan?" Tunjukkan jalan agar kami selamat." Saya katakan, "Letakkan satu milyar dollar dan baru saya akan mengatakannya!" "Itu terlalu banyak, wahai Syekh! Aku akan bertanya kepada guruku." Hari kedua, "Apakah kau sudah bertanya?" "Ya, sudah", "Tidak pernah turun. Pergilah, pikirkan tentang itu, baru kembali lagi." Mereka pergi dan tidak pernah kembali. Beberapa di antara mereka bahkan berpulang ke hadirat Allah dan yang lain masuk ke rumah sakit jiwa.

Wahai manusia di abad ke-21! Jadilah orang yang pintar, agar Tuhan Surgawi tidak mengirimkan serangan ilmu hitam kepada kalian, dari ifriit dan Setan untuk membuat kalian menjadi tidak tentram! Kalian bisa saja mempunyai segalanya, tetapi dari serangan itu kalian akan menjadi gelisah dan tidak tentram.

Wahai manusia! Datanglah ke sini, saya akan bicara kepada mereka. Saya dapat mengajarkan kalian agar selamat dari sihir. Saya katakan, pergilah ke ulama-ulama Salafi, mereka tahu terlalu banyak! (tertawa) Sebagian ulama Salafi bertanya, "Wahai Syekhku! Apa yang dapat kulakukan untukku? Aku tahu aku berada dalam tekanan berat dari sihir, ilmu hitam. Apa yang dapat kulakukan? Kami tidak bekerja untuk itu, tetapi kami dengar ada seorang syekh dari pulau kecil dan mereka bilang ia bisa menghilangkan sihir dari manusia."
"Siapa orang itu?”
“Setiap hari mengumpat pada kami, pergilah ke orang itu, pergilah.” Kami juga takut padanya, jika kami menanggapinya, ia juga mengirim sihir kepada kami."

Saya bukan orang itu. Saya tidak melakukan sihir, tetapi kami mempunyai otoritas untuk melindungi dan menyelamatkan orang dari sihir! Semua hamba yang tergabung dengan pusat surgawi mempunyai otoritas itu, dan pembuat sihir takut pada mereka! Jika mereka tidak takut, pada akhir tahun mereka akan terkubur di bawah tanah!

Wahai manusia! Jika kalian ingin menyelamatkan diri kalian dari sihir, siapa gurunya? Katakan wahai ulama-ulama Salafi! Siapa dia? Katakan namanya! Setan; ya, benar. Kalian tahu hanya Setan yang melakukan sihir. Dan jika ada orang yang ingin mempelajarinya, ia harus meninggalkan imannya dan mengikuti Setan, kemudian orang itu akan menjadi seperti Setan. Katakanlah, Allah (swt) melindungi kami dari Setan dan pekerjaan dan perbuatan setani.

Wahai manusia! Datanglah ke jalan yang benar. Jika kalian mengikuti jalan yang benar, jika jutaan Haaruut wa Maaruut menyerang kalian, mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi kalian malah menghindari Tuhan dan pengabdian kepada-Nya, dan itulah hukuman kalian di sini dan hukuman pada Hari Kiamat akan lebih berat.

Wahai manusia! Datanglah di bulan suci ini dan berusahalah untuk memperbarui iman kalian! Kalian harus berusaha untuk melakukan segalanya sesuai dengan perintah Tuhan Surgawi, atau hukuman akan selalu bersama kalian, dan Setan dan para pengikutnya tidak akan pernah berhenti melakukan sihir pada kalian, dan para pembuat sihir tidak akan keluar dari kemanusiaan. Kalian menunjukkan diri kalian dalam cermin sebagai suatu sosok yang buruk. Mereka akan melihat diri mereka dan mereka ingin melarikan diri, tetapi mereka tidak bisa.

Wahai manusia! Tinggalkan sihir dan datanglah dan ikuti realitas dengan orang-orang surgawi yang dapat menyingkirkan sihir dari seluruh dunia dan dari seluruh manusia, atau itu akan selalu menjadi hukuman bagi orang-orang yang tidak beriman dan orang-orang yang tidak patuh, sehingga mereka tidak bisa merasakan manisnya hidup ini. Datanglah dan katakan, "Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, astaghfirullah. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, astaghfirullah. Demi kemuliaan dari bulan ini, kita meninggalkan Setan dan datang ke Jalan-Mu! Wahai Tuhan kami, jagalah kami agar tetap berada di jalan-Mu yang terbaik, jalan hamba-Mu yang terbaik, Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s)!" (Mawlana Syekh berdiri dan duduk)

Wahai manusia! Datanglah kepada Allah (swt), dan kepada para wakil-Nya! Mereka adalah para anbiya, dan mereka semua adalah wakil dari Nabi Penutup (s), yang merupakan jaminan bagi seluruh nabi, dan jaminan seluruh nabi bagi umat mereka. Orang-orang yang datang dengan para anbiya akan selamat. Jika tidak, mereka tidak akan menemukan tempat yang selamat atau jaminan dari sihir dan lorong gelapnya. Kehidupan mereka akan melewati lorong sihir dan berakhir di sana. Semoga Allah (swt) mengampuni kita!

Wahai manusia! As-salaamu `alaykum. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, yaa Rabbii. Tawbah, astaghfirullah.

Fatihah.

(Mawlana Syekh berbicara dengan Syekh Hisyam Effendi dan Hajjah Naziha di telepon.)

(844) Masyaa-Allah. Syekh Hisyam, ooohhh, terus, terus, terus (bertambah), sejuta orang. Ya, ya. Alhamdulillah, subhaanAllah wa syukrulillah.

(Mawlana Syekh melakukan Salaat asy-Syukr dua rakaat)

1 keping perak sehari selama 40 hari



Seorang sufi masuk ke medan pertempuran
namun ketika pihaknya dipukul mundur,dia tidak mundur.
Dia bertahan,walaupun diliputi mara bahaya dan terluka.

Dia membalut luka-lukanya dan kembali bertempur.

Dia siap luka dengan duapuluh luka
Dia tidak ingin mati dengan mudah,
seketika hanya dengan satu pukulan.

Ada orang memiliki empat puluh keping perak.
Dia mengambil satu keping sehari dan membuangnya ke selokan air.
Dia berusaha menakhlukan jiwa kebinatangan nya untuk menghentikan ketamakan.

"Tanggalkan ketamakan," seru jiwa,"agar aku terbebas daripenyiksaan ini."
"Tidak,"" jwab org itu. "Kewaspadaan yg hati-hati adalah cara yang kutempuh."

Dengan terus menerus terluka,akhirnya sufi itu gugur dan mati kedalam sumber kebenaran.
Banyak orang yang belum matang yg tidak siap meninggal,
dan jiwa kebinatangan mereka terlepas kedalam alam baka,

namun jiwa-jiwa yg tidak siap ini tetap merupakan pencuri.
Pedang dimusnahkan,kudanya di bunuh,tpi perampoknya masih hidup.
Demikian tidak setiap org yg mati terbunuh dimedan perang disebut martir suci.

Matilah dalam kecenderungan daging
dan teruslah jalani kehidupan
Bunuhlahsisi kebinatangan diri pada pedangmu,
Dan tubuh adalah pedangmu.

Biarkan Allah mengurusi pedang itu
Maka jati dirimu akan segera berubah ajaib
Engkau tetap menjadi prajurot penuh semangat dengan pedang tangkasa
namun saat itu kau benar-benar telah berubah

Ketika bagian itu mimpi,hampa,
hampa sama kali,Maka Allah hadir mengisinya penuh
Dengan itu,satu-sasatunya santapan hanyalah kasih Allah...

Rabu, 13 Oktober 2010

Berlarian dalam Lingkaran dan Tidak Pernah Mencapai Sasaran

Fatiha. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, mutlaq haqq. Mengagungkan secara mutlak kepada-Mu, Wahai Tuhan kami! Kami adalah hamba-Mu yang lemah, Kau adalah Pencipta. Anugerahkanlah kami dari ampunan-Mu yang tak terbatas. Anugerahkanlah kami dari samudra berkah-Mu yang tak terbatas, wahai Tuhan kami, atas kehormatan orang yang paling terhormat, kami adalah hamba yang lemah. Kami memerlukan dukungan sebagai hamba-Mu yang lemah.

Ya Rasulullah. Alfu ’sh-shalaat alfu ’s-salaam `alayka ya sayyidi ’l awaliin wal-akhiriin wa `ala shahaabatik, paling diagungkan, paling terhormat dalam Hadirat Ilahiah, kau adalah Nabi penutup, kau adalah yang pertama, kau adalah terakhir sepanjang penciptaan. Penciptaan mulai dari engkau, dan berakhir dengan engkau, namun tidak berawal dan tidak berakhir bagi Allah (swt). Engkau begitu besar, begitu diagungkan, engkau begitu anggun. Berilah kami dari syafaatmu. Kami adalah orang-orang yang lemah.

Alfu’sh-shalaat alfu’s-salaam, berkah tak terhitung dan salam seluruh ciptaan bagimu setiap saat, setiap detik dari pra azali sampai dengan azali. Engkaulah kehormatan kami. Karena engkaulah kami hidup, kami hidup untuk kehormatan bagimu. Allah menganugerahkan dirimu lebih banyak, lebih banyak dan lebih banyak tanpa akhir samudra berkah, untukmu wahai Nabi yang paling dicintai dan syafaat yang paling dicintai, yang engkau berikan kepada kami. Kami begitu berbahagia. Meskipun kami begitu suka mengelabui, namun seluruh dosa akan menjadi tak berarti melalui samudra syafaatmu. Wahai Nabi! Wahai Nabi Penutup! Wahai orang terbesar! Wahai orang yang paling diagungkan! Orang paling anggun, dari seluruh ciptaan.

Dastuur Ya Sultan al-Awliya, wahai Penguasa dunia ini! Kami minta dukungan surgawi agar mengetahui, agar memahami untuk melakukan sebagaimana Tuhan menghendaki segala sesuatu dilakukan. Semoga Allah memberi berkah bagi kalian wahai para pendengar, bahwa kalian suka mendengar. Janganlah melihat kepada saya namun lihatlah kepada Dia yang membuat saya menyampaikan (ini) kepada kalian.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah,
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah,
Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah
Allah Allah, Allah Allah Sultan Allah
Allah Allah, Allah Allah, Sultan Allah
Allah Allah, Allah Allah `Aziiz Allah
Allah Allah, Allah Allah Kariim Allah

As-salaamu `alaykum. Wahai para pendengar kami! Janganlah mendengar saya. Saya hanyalah seperti kalian, seorang hamba yang lemah, namun berusahalah untuk mendengar suara langit; suara para utusan; suara para awliya; suara mereka yang diagungkan. Dengar dan dengar, dan dengar dan patuhi. Berusahalah menjadi orang-orang yang patuh. Kita harus berusaha. Ya. As-saalaam`alaykum. Salam surgawi bagi kalian, wahai khalifah Tuhan di bumi.

Wahai manusia! Apakah kalian berpikir bahwa Tuhan Surga, Dia hanya memiliki satu dunia? Apa yang kalian pikirkan, wahai manusia? Wahai manusia! Wahai manusia! Tinggakanlah pemikiran kalian yang sampah; perbuatan kalian yang tak berguna. Tinggalkanlah upaya kalian yang tak berguna, wahai manusia! Datanglah dan gunakan upaya kalian untuk tujuan surgawi.

Besok kalian hanya akan menjadi debu. Mengapa kalian menyia-nyiakan segalanya untuk sesuatu yang tak berarti. Gunakanlah pikiran kalian dan berpikirlah pada pikiran itu. Kalian harus mengatakan apa yang kalian kerjakan. Apa yang kalian kerjakan? Untuk apakah kita hidup? Untuk apakah kita bekerja? Untuk apakah kita berusaha untuk mencapai? Ke manakah kalian berusaha untuk mencapai, wahai manusia? Saya bertanya!

Untuk setiap level manusia, yang dari berbagai level berbeda, saya bertanya. Orang pada level pertama, level kedua, level ketiga. Level keempat. Level kelima. Level keenam. Level ketujuh. Ini adalah apa yang akan dibicarakan, yang Penguasa telah membuat hamba yang lemah ini untuk menyampaikan dan memberikan beberapa penjelasan tentangnya.

Wahai manusia! Kita berbicara tentang level tujuh, seperti langit tujuh. Surga tujuh. Langit yang dikenal di atas kepala kita, yang membungkus planet ini. Namun kalian melihat dan memperhatikan hanya satu selimut pada siang hari dan satu selimut pada malam hari, di atas kepala kalian. Menyelimuti siang hari kalian sehelai selimut biru. Kalian melihat namun kalian tidak tertarik. Karena apakah selimut biru ini, yang menutupi timur dan barat dan akhirnya selimut biru itu menghilang dan berubah?

Berubah, selimut ini yang kita lihat dan perhatikan sebagai sehelai selimut biru, setelah matahari terbenam dan yang menutupi dunia kita selimut yang lain lagi. Itu adalah sehelai selimut hitam. Melalui selimut biru, kalian (masih) bisa melihat. Kalian memandang; kamu berlarian, datang, pergi, berbuat, membangun, memusnahkan, berlarian. Dan mengharap mencapai sesuatu. Dan ketika kalian pikir baru akan mencapai sesuatu, maka selimut biru itu menghilang dan datanglah sehelai selimut hitam. Dan kalian berkata, “Wah kita harus menunggu periode berikutnya, bukaan berikutnya setelah selimut hitan ini. Dan kita terus menerus melakukan itu.”

Ya, hari kedua, kalian mulai bangun, dan mengharap untuk mengejar sesuatu, untuk mencapai, untuk meraih. Kalian memiliki semacam upaya sesuai dengan kebutuhan kalian dan kalian mengejar, berlarian dan kemudian kalian melihat dan memandang selimut hitam mendatangi bumi dan menyelimuti diri kalian juga, kalian menjadi tidak nampak di bawah selimut hitam itu.

Saya boleh bertanya, orang yang berlarian itu, dari matahari terbit ketika langit baru saja mengenakan selimut biru, dari sejak saat itu sampai dengan bumi kita tertutupi oleh sehelai selimut hitam, saya bertanya, “Wahai sahabatku! Hari ini kalian berlarian sejak pagi buta sampai dengan jelang malam dari dunia yang lain, bahwa siang hari tidaklah sama dengan malam hari. Saya bertanya kepada kalian, Wahai orang yang berlari! Apa yang kalian pikirkan, kalian mencapai sasaran kalian? Selesai?”

Kalian mungkin berkata, “Tidak tuan. Aku belum selesai namun aku lelah dan selimut hitam baru saja menutupi dunia kami dan tubuh fisik kami memasuki ruang yang lain lagi. Dan seluruh yang kami kerjakan, sepanjang hari, kini aku lelah dan tidak pernah mencapai sasaranku atau yang aku inginkan untuk hari ini. Dan sehari telah lewat begitu saja.”

“Wahai sahabatku! Bagaimana tentang upayamu untuk mencapai sasaran setelah seminggu?”
“Tidak tuan.”
“Apakah kamu pikir akan mencapainya setelah sebulan dan tidak lagi berlarian setelah itu?”
“Tidak tuan.”
“Apakah kamu pikir bahwa upaya kamu untuk mencapai sesuatu, untuk mencapai sesuatu, apakah kamu pikir ketika kamu berusia 30 tahun kamu mungkin mencapainya?”
“Tidak tuan.”
“Apakah kamu pikir bahwa kamu bisa mencapai sasaran kamu?”

Apakah sasarannya itu? Itu adalah suatu keinginan rahasia di dalam hati kamu; di dalam pikiran kamu. “Mungkin ketika kamu mencapai 40 tahun apakah kamu pikir bahwa kamu akan mencapai sasaran kamu?”

“Tidak tuan.”
“Bagaimana ketika kamu mencapai usia 70 tahun, apakah kamu pikir bahwa kamu mencapai sasaran kamu?”
“Tidak pernah tuan.”
“Apakah kamu pikir setelah kamu berusia 70 tahun apa yang dapat kamu lakukan? Apa yang dapat kamu lakukan? Ketika kamu muda kamu tidak mencapai sasaran kamu. Setelah usia 70 tahun apakah kamu pikir upaya yang sama yang kamu minta dan mencapainya?”

“Tidak tuan.”
“Namun, wahai kalian yang mencapai 70 atau 80 atau 90 atau 100 tahun, bagaimana tentang upaya kamu? Apakah mereka (usia itu) membawa kamu kepada sasaran kamu?”
“Tidak tuan.”
“Betul, kamu bicara benar namun kamu mungkin berkata sesuatu (yang lain lagi) : bahwa wahai sahabatku, aku berlarian bertahun-tahun barangkali 70 tahun atau lebih, namun aku melihat diriku bahwa aku berada di awalnya, seperti sebuah lingkaran, mulai dari satu titik dan berlangsung, berlangsung, berlangsung dan datang ke titik yang sama, titik awal.'"

Kamu mulai dari nol dan berakhir di nol. Lingkaran ini mungkin besar, lebih besar, lebih besar, mungkin lingkaran besar ratusan tahun. Mungkin 1000 tahun, kita boleh berpikir tentang itu. 1000 tahun kamu mulai dari nol dan berakhir di nol. Atau kita boleh berpikir bahwa lingkaran sepuluh ribu tahun. Kita mulai dan berlari dan berlari dan berlari untuk mengejar sesuatu. Dan akhirnya kamu datang dan melihat bahwa kamu berada di titik yang sama.

Wahai manusia, saya mungkin mengisahkan sebuah dongeng yang sangat, sangat penting, dongeng sejarah dan bahwa itu ditulis di semua kitab suci, dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan sampai Alquran Karim. Peristiwa sejarah. Itu adalah sebuah pelajaran yang besar untuk seluruh umat manusia. Karena kitab suci memberikan apa pun yang mungkin ditanyakan untuk diketahui dan dipelajari. Mereka mungkin bertanya. Mereka harusnya menemukan jawabannya dan mereka hendaknya mencapai sebuah tempat di mana mereka bisa melihat apa yang terjadi di depan mata mereka. Betul, itu kejadian penting yang terjadi dan yang diungkapkan di dalam kitab suci.

Ketika Bani Isra'iil, mereka menentang perintah suci Allah, menolak menaklukkan sebuah kota, qariya, Tuhan Langit memerintahkan mereka “Pergilah dan rebut kota besar itu – itu adalah untukmu" Mereka berkata kepada Musa (as), “Kami tak dapat melakukan itu wahai Musa! Di dalam kota itu ada orang orang yang ukurannya raksasa tinggal disana. Kami tidak dapat melakukan itu.“

Jika Allah menyukai kalian dan Tuhan kalian mungkin membuka kawasan itu untuk kita, maka kita boleh menempatinya.” Dan Allah (swt) menghukum Bani Isra'iil sambil berkata, “Wahai Musa! Jika mereka membangkang atau memberontak, menentang Perintah Suci-Ku, Aku menghukum mereka. Aku memenjarakan mereka di Gurun Sinai. Aku memberi mereka hukuman untuk selama 40 tahun berada di sana. Dan Sayyidina Musa (as) memerintahkan mereka, “Datanglah bersamaku sekarang. Tinggalkan kota itu, datanglah bersamaku, Allah Azza wa Jalla menghukum kalian dan hukumannya adalah berada di gurun selama 40 tahun. Berangkatlah bersamaku sekarang!”

Tak satu pun dapat melarikan diri. Mereka mengikuti Nabi Musa (as), seperti ternak mengikuti gembalanya. Pergi dan sampai di tempat itu (gurun). Dan Nabi Musa (as) berkata, “Allah Azza wa Jalla baru saja menghukum Bani Israel untuk berada di sini selama 40 tahun sebagai penjaranya.” Mereka berkata, “Tidak soal. Dia bisa mengatakan itu namun malam nanti kami akan kabur, kami akan meninggalkan tempat ini.” Mereka begitu bangga diri dan merasa berani menentang Perintah Suci Langit, huh? Mereka tidur dan pagi harinya mereka mulai, mengambil satu jalan dan berkata, “Tidak ada penjaga. Tidak ada siapa pun di sekitar, ini tempat terbuka. Mengapa kita duduk di sini? Kita harus pergi dan harus keluar.”

Mereka mulai pada hari pertama, dari arah sebelah kanan dan berjalan, berjalan, berjalan, berjalan, dan mereka berkata, “Wah kita baru saja menyelamatkan diri kita dari penjara.” Dan mereka mencapai, waktu matahari terbenam, sampai ke tempat mendarat untuk beristirahat beberapa saat. Mereka memandang sekeliling, “Oh kita berada di tempat kita berangkat tadi pagi. Kita mencapai di tempat yang sama.” Besok kita harus mengambil arah lain. Dan besoknya mereka mengambil arah lain dari tenda itu, berjalan, berjalan, berjalan, berjalan dan saat matahari terbenam mereka berkata, “Kita harus istirahat di sini, sekarang dan kita akan melihat apa yang terjadi.” Mereka melihat dan memperhatikan itu adalah tempat yang sama, tempat berkemah yang sama untuk mereka. 40 tahun mereka setiap hari berusaha untuk kabur, namun mereka mendapati diri mereka sampai di tempat awal tadi.

Dengan cara yang sama juga orang mencoba, bahkan ratusan tahun atau lebih atau lebih atau lebih atau lebih atau lebih atau lebih untuk mencapai suatu sasaran atau cita-cita mereka atau keinginan mereka dan mereka mendapati diri mereka berada pada titik nol lagi.

Wahai manusia! Itu adalah sebuah kenyataan. Akhirnya kalian akan mencapai awal kehidupan kalian. Kalian berangkat dari nol dan kembali lagi ke nol. Nol, kalian harus berada di bawah kubur sebagai debu. Wahai manusia! Manusia abad 21. Perhatikan,. . perhatikan kepala kalian bahwa kalian tidak akan pernah mencapai sasaran kalian. Segala sesuatu akan musnah, setiap upaya akan akhirnya nol, kecuali mereka yang memohon untuk mencapai Hadirat Ilahiah, di mana mereka bahagia untuk bekerja untuk melakukan, untuk mengejar, untuk meminta, untuk mencinta agar mencapai – mereka itu. Orang orang ini akan mencapai sasaran mereka dan yang lainnya akan menjadi debu di dalam tanah; akan menjadi debu. Wahai manusia! Perhatikan dirimu. Lihatlah dan pikirkanlah tentang ini.

Cukup sudah menjadi pemabuk, wahai manusia! Orang-orang Eropa, Afrika, Asia, Amerika, Australia dan orang-orang lain. Peliharalah diri kalian.

Apa yang kami katakan adalah penting. Akhirnya kalian hanya akan menjadi debu. Jadi janganlah mengejar sesuatu yang akhirnya hanya menjadikan kalian debu, namun kalian harus memohon target surgawi. Surgawi, keinginan surgawi untuk dicapai untuk menyelamatkan diri kita dari kegelapan dari hidup yang pendek ini dan hidup yang kotor untuk mencapai langit dengan jiwa kalian. Wahai manusia! Cukup sudah mabuknya. Datanglah dan dengarkan. Datanglah dan pikirkanlah hal itu. Datanglah dan cobalah untuk memahami atau akan terlambat kalau orang sudah menaruh kalian di dalam mobil jenazah. Dan kalian tidak dapat berjalan, namun mereka dengan paksa menaruh kalian di dalam kereta jenazah dan membawa kalian pergi. Bahkan kalian tidak minta pergi, mereka membawa kalian ke makam dan mengubur kalian di dalam tanah. Mereka meninggalkan kalian di situ lalu mereka pulang.

Di mana target kalian? Di manakah kebahagian kalian dan upaya kalian untuk mencapai target itu? Di manakah kalian sampai, wahai manusia? Kalian mencapai tanah makam. Kuburan.

Jangan lupa. Datanglah dan tinggalkanlah mabuk-mabukan, (oafahal) kalian seharusnya bahagia di sini dan di akhirat, membuat Tuhan kalian rida dengan kalian dan kalian seharusnya disambut ke dunia lain melintasi langit. Bukan dikubur di bawah kegelapan dunia di bawah kaki kalian. Semoga Allah (swt) mengampuni kita.

Wahai manusia! Dengarlah dan patuhilah. Jika tidak milyaran akan bertobat tetapi tidak bermanfaat bagi mereka. Semoga Allah (swt) mengampuni saya dan mengampuni kalian juga, wahai manusia!

As-salaamu `alaykum. (mu`azzam)

Oooooh. Oooooh. Ooooh. Oooooh.
Kau....Huuuuuw. Kau...hanya Satu.

Kalian bisa ditanya.
Datanglah dan katakanlah,
Ya Huuuuuuw.
Ya Huuwwww.
Ya Huwwww.
Huuuuw, Huuuuw, Huuuw.

Ok? (44 menit, tamam) 45?
(yes) (menyanyi)


Dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm,

Para malaikat menyambut kalian
ketika kalian meninggalkan kehidupan ini

Huuuuw, Huuuuw,
Dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm,

Kalian bisa memasuki dunia tercerahkan
dan meninggalkan dunia gelap
Datanglah dan dengarkanlah apa yang dikatakan Tuhan Langit kepada kalian.
Dikatakan kepada kalian,

Wahai hamba-Ku, datanglah kepada-Ku
Wahai hamba-Ku tanyakan pada-Ku.
Wahai hamba-Ku, berbahagialah bersama-Ku.

Iiiyyy, iiiiy, iiiy, Hiiiy, Hiiiiiiiiy,
Huuuuuuuuw, Huuuuw, Huuuuuw, Huuuuw, Huuuuwu, Huuuuww

Hanya Huuuuw
Waqat varma?

45? (47 hampir sampai sekarang Sayyidii)
Ok? (bagus sekali!)
Ok. Ok, Ok. Aaaay.
(215 orang.)

Wa min Allah at Tawfiiq

From Whom Can We Take Tariqah?

A'udzu billah min asy-Syaythaan ir-rajiim

Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim

Nawaytu'l-arba`iin, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadhah, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fii hadza'l-masjid



Ramadan mubarak untuk kalian semua, Insya-Allah Allah memberi kita ampunan atas semua dosa yang telah kita perbuat.

Pertama-tama...:

Athi` Allah wa athi` ar-rasula wa uli 'l-amri minkum

Patuhi Allah, patuhi Nabi dan patuhi orang yang mempunyai otoritas atas kalian. Suratu’n-Nisa, [4:59]



Orang-orang yang mempunyai otoritas atas kalian bukanlah orang yang mudah. Orang-orang yang mempunyai otoritas maksudnya mereka mempunyai sesuatu untuk bergantung kepadanya, kalau tidak mereka tidak dapat menjadi pemegang otoritas. Tak seorang pun yang akan mendengar mereka. Mereka harus didukung.

Jika mereka tidak didukung, berarti mereka tidak dapat menjaga kepatuhan orang. Itu artinya mereka tidak dapat membuat orang untuk patuh dan menerima mereka.

Dan inilah yang dapat kita lihat dalam kehidupan fisik, mereka yang mempunyai otoritas, mereka mempunyai dukungan di belakangnya, ada hukum atau undang-undang yang harus diikuti orang-orang. Jadi para pemegang otoritas, orang-orang takut kepada mereka, karena mereka mempunyai sesuatu yang dapat bergantung kepadanya yaitu melalui penegakkan hukum.

Tetapi dalam spiritualitas, mereka yang mempunyai otoritas mempunyai kriteria yang berbeda atau dukungan yang berbeda.

Pertama, mereka bergantung pada dari mana ia memperoleh kekuatan dan di mana ia mengambilnya dan kapan mereka mengambilnya.

Dan mereka adalah para awliyaullah yang bergantung kepada Nabi (s), karena mereka mewarisi dari Nabi (s).

Dan suatu ketika di masa Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q), salah satu guru dari Mata Rantai Emas di (as)ia Tengah. Beliau terkenal dalam melakukan zikirnya di dalam sumur, menyelam di dalam air, melakukan zikir, lalu dengan cepat beliau mengambil napas dan kembali menyelam untuk berzikir.

Musim panas dan dingin. Di musim dingin, di sana sangat dingin, bahkan di musim panas pun di sana tetap dingin, karena itu adalah sebuah sumur.

Mengapa? Karena setan tidak bisa masuk ke dalam air, karena yang dapat membunuh setan adalah air karena ia berasal dari api.

Api begerak sangat cepat untuk memakan segala sesuatu, satu-satunya cara untuk memadamkan api setiap kali kalian melihatnya membakar pohon atau pegunungan atau rumah, satu-satunya yang lebih kuat dari api adalah dengan mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar” tiga kali. Ucapkan terus takbir itu dan kalian lihat api itu akan mengecil, karena api itu adalah kemarahan.

Setan, karena ia diciptakan dari api, api menginginkan semua untuknya. Dan kemarahan--seseorang ingin agar segala sesuatu menerimanya kalau tidak ia akan marah.

Jadi memadamkan kemarahan bagaikan memadamkan api. (Kalian mengucapkan: ) “Allahu Akbar, Allahu Akbar pada nafsii, pada ego saya, Allahu Akbar pada karakter buruk saya, ia akan padam.

Jadi awliyaullah mereka mengetahui hikmah ini bahwa tak ada yang dapat memadamkan api kecuali air, jadi tak ada yang dapat mengalahkan setan kecuali air, karena setan adalah api dan naar al-hasad, kemarahan dari kedengkian adalah kepala dari setiap dosa.

Segera setelah kalian berbicara dengan seseorang dan ia menjadi marah, habis. Kalian tidak dapat mengontrolnya, ia sudah lenyap.

Dan kini bila kalian berbicara dengan seseorang dengan cara yang tidak disetujuinya ia akan marah kepada kalian. Itu artinya tidak ada taslimiyya. Islam artinya berserah diri kepada Allah SWT. Tariqah, adalah jalan dalam bahasa Arab, jalan bagaimana murid dapat menurunkan kemarahan mereka untuk berserah diri pada ajaran guru mereka.

Kini, murid ingin mengajarkan gurunya. Dulu, guru yang mengajarkan murid. Sekarang murid adalah gurunya. Jadi jika kalian mempunyai 1000 murid dan seorang guru, maka kalian mempunyai 1000 “guru” (dari guru itu).

Kini, guru harus pasrah kepada muridnya. Dengan melakukan hal itu, ia mempunyai harapan bahwa suatu hari ia dapat membawa kembali muridnya. Murid akan melarikan diri, tetapi suatu hari guru itu akan membawanya kembali.

Jadi ia akan membawanya kembali. Kemudian setan masuk dan membuatnya pergi lagi. Selalu ada perjuangan seperti itu. Pergi, membawanya kembali, pergi, membawanya kembali. Lalu pada akhirnya jika ia tidak membawanya kembali, ia dapat mengirimkan murid itu ujian yang besar, selesai.

Jadi lebih baik tidak mengambil baya`. Untuk apa berada di bawah beban berat itu? Jika kalian tidak mengambil baya` maka kalian bisa terbang seperti burung. Tetapi ketika kalian memutuskan untuk mengambil baya` mursyid akan memberinya masa-masa yang berat. Seperti halnya jallaad, orang yang mencambuk kalian di masa lampau. Ketika mereka ingin menyiksa kalian di penjara, mereka mengikat kedua kaki kalian lalu mencambuk kalian lalu darah keluar ke mana-mana, nanah keluar. Dosa bagaikan nanah. Guru ingin membuangnya keluar, jadi ia terus menekan di mana terdapat nanah dan kalian menangis karena dari situlah (as)alnya nyeri. Hingga ia bersih. Seperti halnya operasi pembedahan. Tetapi masalahnya Syekh tidak menggunakan anestesi (obat bius). Dokter memberi kalian anestesi sehingga kalian tidak merasakannya. Tetapi Syekh ingin agar kalian merasakannya. Mereka ingin tahu betapa sakitnya ketika Izrail (malaikat pencabut nyawa) datang dan mencabut nyawa, mengambil amanatnya kembali. Seberapa sakit kalian akan menderita pada saat nyawa keluar dari tubuh.

Jadi disiplin yang diberikan oleh Syekh akan menjadi sangat mudah dibandingkan dengan malaikat pencabut nyawa pada saat mencabut nyawa seseorang--itu sangat sulit. Tetapi tetap saja mereka, awliyaullah telah dibusanai oleh Nabi (s), mereka telah dihiasi dengan busana surgawi dari rahmat sehingga mereka bisa berada di sana ketika malaikat akan mencabut nyawa muridnya, untuk membuatnya sangat mudah, karena mereka telah didisiplinkan oleh Syekh. Jangan pikir bahwa ketika kalian mengambil tangan Syekh, kalian akan menderita. Ya, di dunia kalian akan menderita, tetapi ketika kalian meninggalkan dunia ini, kalian akan sangat dimudahkan, nyaman dan memuaskan. Kita harapkan pada saat nyawa kita dicabut, kita akan berada di hadirat Nabi kita (s), dan saat itu nyawa kalian akan sangat, sangat mudah dicabutnya.

Jadi ketika Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) melalukan zikir di dalam air, setan tidak dapat mendekatinya. Jangan katakan bahwa setan tidak dapat mendekat, setan dapat mendekati setiap orang kecuali satu, yaitu Nabi (s) dan para pewaris Nabi (s). Tetapi setan--rumah setan adalah di dalam hati.



فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ

Fa-waswasa lahuma (as)y-Syaythaanu li-yubdiya lahuma maa wuuriya `anhuma min (s)aatihima wa qaala ma nahakuma rabbukuma `an haadzihi (as)y-syajarati illa an takuuna malakayni aw takuuna mina al-khaalidiin



Maka setan mulai membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada mereka apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya dan setan berkata, "Tuhanmu tidak melarang dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal." Suratu’l-A'raf [7:20]



Setan berbisik di dalam hati Sayyidina Adam (as) dan Sayyidatuna Hawwa. Sayyidina Adam (as) adalah ayah bagi semua umat manusia. Beliau adalah seorang nabi! Bagaimana mungkin setan dapat membisikinya sementara ia tidak dapat membisiki kita? Dia dapat melakukannya kapan saja. Jika ia berbisik kepada Sayyidina Adam (as), dan mengapa ia membisikinya, itu untuk menunjukkan--sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur'an, karena satu detik Adam (as) memberikan satu telinganya kepada setan, itu membuat Adam (as) telanjang. li-yubdiya lahuma … untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana mereka telah terhijab (terlindungi), sawaatihima berarti karakter buruk mereka. Bagian pribadi adalah dari mana masalah berasal. Jadi suatu perilaku buruk juga merupakan bagian pribadi dari jiwa, karakter buruk apa saja, segera setelah setan berbisik dan kalian memberikan satu telinga kalian, kalian menjadi terekspos, telanjang, sekarang kalian terekspos terhadap setiap energi negatif, tidak ada penutup dari Allah lagi, seperti halnya ketika kalian masuk ke ruangan sinar X, mereka menutup pintu yang sangat tebal, pintu dari timah agar sinar X tidak keluar. Terproteksi. Ketika kalian pergi ke dokter gigi, kalian dilindungi dari sinar X.

Juga terdapat perisai spriritual yang diletakkan oleh awliyaullah pada diri kalian yang tidak dapat dijangkau oleh setan. Sebagaimana setan mempunyai sinar X perusak, segera setelah ia mendekat, kalian habis. Segera setelah kalian menerima apa yang dikatakannya, dalam waktu singkat, stop kontaknya ada di sana, tidak ada pelindung, seolah-olah kalian telah melepaskan perisai kalian.

Awliyaullah mereka tahu bahwa kalian memerlukan pelindung dan mereka memasangnya pada diri kalian.

Jadi Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) tidak ingin setan mendekatainya, beliau mempunyai perisai. Tetapi untuk memperoleh perisai spiritual kalian harus mendapat perisai fisik terlebih dahulu. Yaitu untuk melindungi diri kalian dari bisikan setan ketika kalian melakukan zikir kalian. Jadi beliau biasanya melakukan zikir di dalam air. Karena setan tidak dapat mendekati air.

Tetapi kini kita melakukan zikir kita bersama setan. (Kita) menyetel TV dan duduk, lalu melakukan zikir kita sambil menonton. Apa yang kita tonton? Film, berita. dan kita katakan, "Kita sudah selesai melaksanakan zikir kita sekarang.”

Jadi di mana kalian melakukan zikir kalian? Sambil menonton film.

Jadi bagaimana kalian akan memproteksi diri jika Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) saja melakukannya di dalam sumur? Siapa yang lebih baik: Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) atau kita? Tetapi kini karena terlalu banyak kelalaian, walaupun kalian melakukannya di depan TV, tetap saja Allah senang dengan kalian. Tetapi tidak lebih dari TV. Apakah ada yang lain? Allah Mahatahu.

Jadi Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) suatu hari, seorang syekh mengunjungi beliau, namanya adalah Abdur-Rahiim al-Maghribi (q), beliau berasal dari Maroko, dari Afrika Utara, beliau datang dan mengunjunginya. Kalian tahu, Afrika Utara, Aljazair, Maroko, Tunisia, daerah-daerah itu, juga Senegal, Ghana, daerah itu, mereka mempunyai banyak tarekat di sana dan banyak ulama Islam yang berasal dari sana. Seorang syekh yang sangat terkenal mengunjungi (as)ia Tengah dari Maghrib, dari Maroko. Beliau mendatangi Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) dan bertanya padanya. Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) bukannya seseorang yang mengemban realitas ghawtsiyya pada saat itu, level tertinggi yang diwariskan dari Nabi (s), dengan kata lain sultan al-awliya pada masanya.

Suatu ketika beliau mendengar suara, “Ya Abdul-Khaliq! Pergilah ke tempat itu dan pukulkan tongkatmu pada batu itu.” Sayyidina Abdul-Khaliq al-Ghujdawani (q) mendengar suara itu dan itu adalah suara surgawi. Beli

Hanya satu yang bisa sombong

Dastuur ya Sultan al-anbiya, ya Sultan al-Awliya, Ya RijaalAllah.
(berdiri)
Allahu akbar Allahu Akbar la ilaha illa-Llah, Allahu akbar Allahu akbar wa lillahilhamd
alfu'sh-shalaata alfu's-salama `alayku ya sayyidina ya Habiibillah, `alayka ya Sayyid al-awaliina wa'l-akhiriin, as-salaamu alayk ya nur `arsyillah
Laa quwatta illa billahi 'l-`Aliyyi 'l-`Azhiim
As-salaam `alaykum, wahai para pendengar kami! Semoga Allah memberkati kalian dan memberkati saya agar menjadi hamba-hamba yang baik. Tidak untuk menyia-nyiakan hidup kita untuk hal-hal yang tak berguna. Dan kita mengucapkan, a`udzu billahi min asy-syaythaan ir-rajiim dan Bismillahi ’r-Rahmani ’r-Rahiim dan kita mengatakan, “Wahai Tuhan kami! Kami berlindung dari setan dan bala tentaranya. Berikanlah kami lindungan Ilahiah-Mu!”
Dastuur ya rijalAllah
Ini adalah pertemuan yang sederhana dan untuk setiap acara kita mengucapkan a`udzu billahi min asy-syaythaan ir-rajiim, Bismillahi ’r-Rahmani ’r-Rahiim dan kita berlindung dari segala kotoran, kita berlindung dari orang-orang yang kotor, kita berlindung dari kehidupan yang kotor dan kita berlindung dari perbuatan yang kotor.
Kita memohon dari Sang Pencipta kita, Tuhan pemilik surga, Tuhan bagi semesta alam, dan ciptaan akan terus mengalir bagaikan sungai, tanpa henti.
Tak seorang pun yang mengetahui awalnya, tak seorang pun yang di mana akhirnya. Mustahil. Segala sesuatu yang… Dastuur ya Sayyidii, Ya Hadhratii! Segala sesuatu yang merupakan milik Pencipta kita Yang Maha Kuasa, Maha Memiliki Kebesaran, Maha Agung, kalian tidak dapat mengetahui sesuatu yang merupakan milik-Nya.
Tak diragukan lagi bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya, karena Dia adalah Sang Pencipta. Kapan Dia sebagai Sang Pencipta? Dia adalah Sang Pencipta dari masa pra azali, pra abadi. Tak seorang pun yang mengetahui awal Eksistensi Allah dan tak seorang pun mengetahui Eksistensi Tuhan kita hingga masa azali, abadi.
Tak seorang pun mengerti makna dari abadi dan abadi itu adalah sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Kalian hanya dapat mempercayainya dan di luar itu, kalian tidak mengetahui apa-apa.
Allah SWT (Huwa) azaliyyun, abadiyyun. Dia adalah, Eksistensi-Nya dari masa pra abadi hingga masa abadi, oooh.
Tetapi kita telah dianugerahkan beberapa, eh, kita mempunyai beberapa, kemampuan untuk bicara mengenai masa pra abadi dan abadi, hanya untuk mengatakan bahwa itu abadi, tetapi mustahil untuk memahaminya.
Ya, ciptaan-Nya tanpa henti dari masa pra abadi, terus berlanjut. Jangan berpikir bahwa Tuhan pemilik surga, Dia hanya mempunyai satu dunia, di mana kalian tinggal di dalamnya dan tidak ada yang lainnya. Tidak. Sebagaimana para astronom, mereka berkata bahwa ciptaan ini telah muncul sejak masa pra abadi, lalu berlari secara terus-menerus. Tak ada yang mengetahui kapan ia berawal dan kemudidan berlari, lari, lari tak tahu sampai di mana akhirnya.
Tidak, Dia adalah Tuhan pemilik surga. Dia hanya Satu. Dan Dialah satu-satunya yang dapat menciptakan dan ciptaannya terus-menerus muncul tanpa henti.
Wahai manusia! Kita telah dianugerahkan suatu pemahaman dan pemahaman kita melebihi pemahaman makhluk lainnya. Untuk setiap makhluk terdapat suatu level pemahaman. Kalian tidak dapat menemukan seseorang di dunia ini yang tidak mengerti tentang dirinya. Mereka semua mengetahuinya. Setiap orang, mereka mempunyai suatu level pemahaman dan ada tak terhingga ciptaan, dan setiap ciptaan yang muncul ke dunia ini dengan Perintah Suci Tuhan kita, Dia hanya mengatakan “Jadilah!” dan jadilah ia di dunia ini.
Kalian harus berusaha untuk mengetahui sesuatu berdasarkan kapasitas kalian atau berdasarkan kemampuan kalian, kalian dapat memahami sesuatu yang dikaruniakan kepada kalian.
Dan kalian sebagai seorang manusia, kalian tahu tentang diri kalian dalam satu arah pemahaman sementara orang kedua tidak menggunakan arah pemahaman itu. Kalian dapat memahami atau kalian telah dikaruniai suatu pemahaman tentang diri kalian dan kalian juga telah dikaruniai pemahaman tentang makhluk di sekitar kalian.
Ciptaan. Samudra yang tak pernah bertepi. Allahu akbar, Allahu akbar! Samudra tak bertepi.
Bahkan kalian, wahai orang-orang yang sombong, kalian mempelajari beberapa jalur ilmu pengetahuan, kalian mengatakan bahwa level dari makhluk yang berbeda-beda, kalian dapat mengatakan sesuatu secara umum, tetapi melalui eksistensi makhluk itu, ada banyak sekali level pemahaman karena setiap makhluk pasti tahu tentang Pencipta mereka.
Tetapi mengenai pengetahuan kalian, itu berdasarkan level pengetahuan kalian, jika kalian lenyap di dalamnya. Oleh sebab itu kita harus memberi lebih banyak waktu—barangkali kita harus memberikan seluruh kemampuan kita, kapasitas kita, pemahaman, kemauan, mentalitas dan kekuatan hati yang sakral melalui hati kalian, untuk memahami sesuatu, sesuatu lebih dan lebih lagi.
Tetapi bila kalian mengatakan bahwa itu bukanlah suatu pengakuan yang terlalu besar, bahwa saya dapat mengatakan satu atom, kalian dapat mengetahui sesuatu tentang atom itu. Tetapi pengetahuan kalian mengenai atom itu bukanlah titik terakhir dari pengetahuan kalian.
Kalian harus menjaga apa yang kalian katakan yang membuat hamba yang lemah untuk berbicara mengenai hal semacam itu. Saya katakan dengan cara demikian untuk memberi pemahaman tentang Samudra Kekuasaan Tuhan kita yang tak pernah bertepi, tentang Kemampuan dan Kapasitas yang tak terhingga, tentang Otoritas dan Kehendak yang tak terhingga untuk menciptakan dan membawa ciptaan itu menjadi nyata, ciptaan yang tak terhingga dan tak terhingga banyaknya.
Apakah kalian berpikir bahwa Anda, Profesor Abdullah, bahwa kedua atom itu, masing-masing mengetahui satu sama lain, sebagaimana itu perlu diketahui dan dipahami? Apakah menurut kalian atom yang satu memahami tentang realitas atom kedua?
Tidak, itu adalah mustahil. Itu berasal dari kapasitas sebagaimana kemampuan untuk mengetahui tentang dirinya sendiri, tetapi saya tidak berpikir bahwa ada ilmuwan atau doktor, atau alam yang mengaku bahwa satu atom memahami atom lainnya sebagaimana ia mengetahui dirinya sendiri.
(Gas) Hidrogen: dua atom hidrogen. Apakah menurut kalian keduanya mengetahui rahasia dirinya masing-masing sebagaimana mereka mengenal diri mereka sendiri? Tidak mungkin.
Kau, kau adalah seorang pria, tetapi kau tidak bisa mengetahui rahasia pria yang lainnya. Ia mempunyai identitas, sebagaimana kalian juga mempunyai identitas lainnya. Kalian mempunyai kepribadian seperti halnya orang kedua, ia mempunyai identitas dan kepribadian.
Segala sesuatu (pada orang pertama) tidak mungkin berada dalam kategori yang sama dengan orang kedua. Masing-masing mempunyai kategori tertentu dan orang kedua tidak sepenuhnya masuk dalam kategori orang pertama.
Ada satu bulan, ada sepuluh milyar orang. Masing-masing pengetahuan mereka tentang bulan berbeda-beda..
Bulan datang dan muncul melalui pengetahuan kita dan mentalitas kita di jalur lain, berbeda, berbeda, berbeda.
Mereka semua membuat saya berbicara tentang topik ini untuk memahami Kebesaran Tuhan pemilik surga, Sang Pencipta.
Jika kalian akan menjadi… (tidak mampu) tidak mampu untuk memahami dan menjadi mampu memahami, hal itu tidak akan sama dengan orang yang lain. Oleh sebab itu pemahaman orang terhadap bulan menjadi berbeda, berbeda, berbeda. Jutaan dan milyaran perbedaan. Itulah posisi Sang Pencipta untuk membuat orang mengetahui bahwa Dia, Sang Pencipta bukanlah seseorang yang kalian bayangkan.
Sang Pencipta, Allah SWT, di luar jangkauan pengetahuan kita, dan di luar yang dapat kita bayangkan. Bahkan imajinasi kalian tidak dapat mencapainya.. Dia adalah Yang Maha Besar, Tuhan pemilik surga, Tuhan Sang Pecipta.
Sekarang kita meminta dan mereka membuat saya berbicara mengenai hal ini, untuk menghancurkan kesombongan manusia. Karena setan meniupkan ke dalam mentalitas manusia mengenai ide-ide yang salah. Dan ia (setan itu) meminta untuk membawa manusia pada level yang mengatakan, “Sang Penciptamu yang itu, tidak mungkin, karena Pencipta kita juga di luar imajinasi kita.”
Dan imajinasi kita merupakan sesuatu yang kecil, kapasitas kita untuk berimajinasi akan semakin menurun, menurun, menurun dan akan berakhir hingga nol. Bahkan imajinasi kita tidak pernah mencapai sesuatu dari Eksistensi Pencipta kita. Mahasuci Allah.
Kita harus melanjutkan waktu demi waktu tentang hal ini untuk menghancurkan kesombongan manusia. Karena karakter paling berbahaya yang diambil manusia dari sumber-sumber setani adalah kesombongan itu.
Manusia meminta untuk menjadi orang yang sombong dan kita berusaha untuk membuat imajinasi mereka mencapai titik nol. Karena manusia akan mendapat penderitaan atau kerusakan yang hebat dari kesombongan itu dan jika kalian tidak menghancurkannya, kesombongan itu akan berlanjut dan kalian akan merusak dan menyakiti segala sesuatu dan kalian akan berada pada level di mana Tuhan pemilik surga meminta kalian untuk menjadi hamba-Nya.
Dari masa pra abadi, (Dia) bertanya kepada kalian, “Wahai hamba-Ku! Apakah kau menerima-Ku sebagai Penciptamu?” Mereka semua berkata, “Bala - ya, Allah SWT, kami adalah hamba-hamba-Mu." Itulah ikrar kita di Hadirat Ilahi di mana pada saat itu belum ada waktu dan ruang.
Tak ada waktu, tak ada ruang, (dan Dia SWT) bertanya, “Apakah kau menerima-Ku dalam Eksistensi-Ku saja? Apakah kau bersujud kepada Ketuhanan-Ku yang Agung, wahai hamba-Ku? Apakah kau menerima bahwa Aku adalah Tuhanmu, Yang Maha Tinggi dan Mahasuci? Apakah kau menerima bahwa kau adalah hamba-Ku dan Aku adalah Tuhanmu?"
Kita berkata, "n`am, ya Tuhan kami! Kami menerima itu yang utama.” .. bahwa kami membuat `ahad, sumpah itu. Setan datang dan berkata, "Tidak! Kalian harus minta, kalian harus berusaha untuk masuk ke dalam eksistensi seseorang. Kalian harus berusaha untuk menjadi orang yang sombong di Hadirat Ilahi."
Siapa kalian yang berani mengatakan hal ini? Tetapi ajaran setan hanya pada hal tersebut, yaitu untuk membuat orang berikrar bahwa mereka adalah seseorang dalam eksistensinya.
Tidak, kalian harus berikrar dan kalian harus menjadi tsaabit, (teguh) teguh dalam penghambaan dan hamba tidak dapat mencapai level untuk menjadi sombong sejak masa pra abadi hingga masa abadi.
Dan segala sesuatu yang akan membuat orang rusak adalah mengaku bahwa, “Aku adalah orang yang sombong.” Dan mereka menciptakan, saya dapat mengatakan, umat manusia yang membuat sebutan tak terhingga banyaknya untuk membuat itsbaat al-wujuud, setiap orang meminta agar dibuatkan bukti bagi mereka bahwa mereka adalah sesuatu dalam eksistensinya, oleh sebab itu mereka mengaku bahwa mereka adalah orang-orang yang sombong dan kemudian para malaikat menendangnya sebagaimana mereka menendang setan.
Dan seluruh nabi datang untuk mengajarkan manusia mengenai sumpah mereka di Hadirat Ilahi dan untuk menerima bahwa mereka hanyalah hamba dan hamba tidak bisa sombong dan kesombongan hanya untuk Allah SWT.
Semoga Allah mengampuni kita.
Ya tuan,
dumm,dumm,dumm,dummm,dumm,dummm,
(bernyanyi)
Wahai manusia
Datang dan dengarkan
Apa yang berkata pada kalian
Makhluk-makhluk surgawi
berkata, memanggil kalian
untuk menjadi hamba
bagi Tuhan Sang Pencipta
sejak masa pra abadi
hingga masa abadi
hingga abadi
hanya Dia
yang bisa sombong
hanya Tuhan kalian saja
Tak ada yang lain
Yang bisa sombong
Kalian harus berusaha
Untuk menyatakan penghambaan kalian
Sebagaimana kalian telah memberi
Ikrar kalian pada waktu itu
Di mana belum ada waktu
Tak ada ruang, tak ada waktu
Kalian mengatakan
"Engkau adalah Tuhan kami!
"Hanya Engkau yang ada dan tak ada yang lain!"
Fatiha
mengerti?
(Ya Tuan, alhmadulillah, indah sekali)
Waktu?
(38 menit.)
38?
38 ya, ya. (bernyanyi)
Wahai manusia datang dan dengarkanlah
Datang dan terimalah
Apa yang surga,
Surga katakan kepadamu
Pasang telinga kalian untuk mendengar
Bahwa kalian hanyalah hamba
Tak ada tuhan, tuhan yang lain, mustahil
Wahai manusia!
dumm,dumm,dumm,dummm,dumm,dumm,
dumm,dumm,dumm,dummm,dumm,dumm.
Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah
Seluruh Keagungan, seluruh Kemegahan
Seluruh Kehormatan adalah untuk-Mu
Wahai Tuhanku,
Sang Pencipta kita
Kami adalah hamba-Mu yang lemah
Kau adalah Tuhan kami
Dan Pencipta

Realitas di Balik Berbagai Penyakit



Ya Rijaal Allah, madadikum!
As-salaam `alaykum para pendengar, As-salaam `alaykum `ibaadullah, as-salaam `alaykum para hamba Tuhan kita. Kita semua adalah hamba. Kita harus tahu bahwa kita adalah hamba.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah `Aziiz Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah Kariim Allah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah subhanAllah
Allah Allah, SubhanAllah
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah Sultan Allah

Dari masa pra abadi hingga abadi, wahai Tuhan kami. Engkau adalah Tuhan. Ketuhanan mutlak hanya untuk-Mu. Tak satu pun yang eksis, melainkan hanya Diri-Mu. Engkau adalah Sang Pencipta. Jika Engkau tidak menciptakan, tak satu pun yang menjadi nyata.

Madad ya RijaalAllah. Wahai orang-orang suci! Wahai orang-orang yang mulia! Wahai para berlian, wahai rubi! Wahai mutiara! Berikanlah kepada kami dari kekuatan sucimu, wahai orang-orang yang mulia!

Huuuuw. Berikanlah kami kekuatan surgawi yang telah dianugerahkan kepadamu oleh Tuhan Pemilik surga, dan engkau dapat mendukung kami, hanya engkau yang dapat mendukung kami. Tak ada makhluk lain yang dapat mendukung kami. Dan kami memohon dukunganmu, dukungan surgawi. Jika engkau tidak mendukung kami, kami tidak dapat berbicara, kami tidak dapat berkata apa-apa, kami tidak dapat melakukan apapun. Wahai orang-orang yang mulia! Wahai para mutiara dari hamba-hamba Tuhan kami!

Penghambaan adalah kehormatan tertinggi yang telah dianugerahkan kepada kita oleh Sang Pencipta kita, Tuhan bagi semua ciptaan. Wahai manusia! Ucapkan: a`udzu billah min asy-syaythan ir-rajiim. Katakanlah bahwa kalian berlindung dari setan dan kejahatan.
Berlindung darinya! Bukan kehormatan bagi kalian, untuk bersama setan. Dan bukan kehormatan bagi kalian untuk menyibukkan diri dengan kejahatan, wahai makluk Tuhan yang paling mahal, dan makhluk Tuhan yang terpilih. Bukan kehormatan bagi kalian untuk bekerja untuk setan. Bukan kehormatan bagi kalian untuk menyibukkan diri demi kejahatan, wahai makhluk yang berharga, makhluk yang mulia!

Dengar dan perhatikan! Jika kalian memohon untuk rida Tuhan, berusahalah untuk melakukan hal-hal yang baik yang memberi kesenangan, terutama bagi semua makhluk. Berusahalah untuk melakukan hal yang baik, indah, dan menyenangkan sehingga setiap makhluk akan datang kepada kalian, dan menghormati kalian. Itulah jalannya para utusan Tuhan. Itu sangat baik dan sangat penting.

Oleh sebab itu, katakan, “Wahai Tuhan kami! Kami berlindung dari setan dan kejahatannya karena itu bukanlah kehormatan bagi orang terhormat untuk bekerja bagi setan dan demi kejahatan.” Jaga diri kalian! (Tanyalah) “Apa yang aku lakukan? Perbuatanku memberiku kehormatan; berikan kepadaku apa yang aku lakukan, apakah ia memberikan kehormatan bagi semua makhluk?”

Kalian harus berpikir apakah pekerjaan kalian memberi kehormatan bagi alam, kalian harus berpikir, apakah yang kalian lakukan atau apakah pekerjaan kalian memberi cahaya kepada planet ini?

Ayo dan berpikirlah tentang hal itu. Bahwa, “Apakah yang aku lakukan memberi kehormatan kepada alam dan segala sesuatu yang hidup di dalamnya?” Lihat, jika apa yang kalian lakukan memberikan kehormatan bagi kalian, Tuhan pemilik surga meminta agar kalian diberi kehormatan. Ketika Tuhan pemilik surga memberi kalian kehormatan, ketika kalian melakukan sesuatu yang memberikan kehormatan bagi segala sesuatu di sekeliling kelian, memberi kehormatan bagi planet itu, karena begitu banyak, jutaan makhluk, mereka menjadi beban berat bagi planet ini, dunia.

Karena apa yang mereka lakukan merupakan hal yang buruk, hal-hal yang tidak terhormat, memberi bumi beban berat di pundaknya dan bumi ini meminta agar mereka disingkirkan dari pundaknya.

Wahai manusia! Berpikirlah mengenai hal ini. Dan berusahalah untuk melakukan sesuatu yang terhormat yang memberikan kehormatan bagi kalian di Hadirat Ilahi. Berusalah untuk melakukan hal itu. Pikirkan hal itu!

Jangan mengeluh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kalian. Kalian harus tahu bahwa jika kalian melakukan pekerjaan yang terhormat, perbuatan terhormat, itu akan memberi kalian kehormatan. Dan jika tidak, beban akan mendatangi kalian, mendarat di diri kalian, mendarat di kepala kalian, mendarat di hati kalian, mendarat di tubuh kalian. Karena apa yang kalian lakukan bukanlah sesuatu yang terhormat, beban itu akan datang dan tinggal melalui kepala, melalui hati, melalui tubuh kalian.

Kini, 99 persen manusia mengeluh. Mereka tidak bahagia. Mereka mengeluhkan semua orang—mereka berkata, “Aduh kepalaku!” Begitu banyak orang yang berkata, “Aduh jantungku!” Jutaan orang berkata, “Aduh perutku!” Jutaan orang berkata, “Aduh punggungku!” Jutaan orang mereka berkata bukannya berdiri, naik (tetapi) turun. Itu penting bagi mereka. Tetapi mereka tidak bertanya mengenai alasannya, “Apa alasannya?” mereka tidak bertanya.
Mereka hanya melihat pada sisi materi pada seseorang, di luar itu tidak ada. Dan mereka berpikir bahwa mereka hanya tubuh fisik saja, hanya ta-atstsara terpengaruh oleh sebab-sebab material saja.

Bukan, bukan alasan atau sebab material yang membuat kalian tidak bisa tidur, atau membuat kalian mengeluh atau membuat kalian sakit atau membuat kalian berada dalam imajinasi (awhaam) mereka berpiir seperti ini dan berpikir seperti itu dan berkata, “Itulah yang membuatku tidak bisa tidur, itulah yang membuatku tidak bahagia. Alasan itulah yang membuatku tidak bisa beristirahat, alasan itu, alasan itu.”

Orang-orang berlari di balik berbagai alasan dan alasan itu tidak pernah menyusahkan mereka jika Tuhan pemilik surga tidak menghukum hamba itu. Karena hamba itu menyibukkan dirinya dengan pikiran yang kotor, ide-ide yang kotor, dengan perbuatan yang tidak terhormat, itulah alasan utama mengapa orang itu tidak dapat beristirahat, dan mereka mencari sebab-musababnya dari sebab material atau sebab fisik. Mereka tidak pernah berpikir bahwa pekerjaan atau perbuatan yang tidak terhormat itu membuat mereka sakit kepala, atau membuat mereka tidak bahagia, membuat mereka berada dalam masalah, dalam kepedihan, berada dalam masalah seperti itu.

Wahai manusia! Sekarang dengarkan saya! Saya hanyalah seorang hamba yang lemah dan saya hanya menerjemahkan kepada kalian beberapa realitas, dan itu bukan dari saya, tetapi sesuatu dari langit yang masuk ke dalam hati saya untuk disampaikan kepada kalian.
Seluruh masalah, seluruh kepedihan, penyebab utamanya adalah bahwa orang bekerja dan melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Mereka menyibukkan diri mereka dengan perbuatan yang kotor, pekerjaan yang kotor, yang membuat mereka berada dalam masalah, berada dalam kepedihan, tidak bahagia, berada di jalan negatif melalui mentalitas mereka, melalui hati mereka. Ini begitu sederhana. Aturan ini tidak pernah berubah sejak masa Nabi Adam AS, sampai sekarang.

(Allah berfirman: ) “Wahai manusia! Jika kalian tidak mengikuti jalan yang terhormat, dan jika kalian tidak melakukan perbuatan yang terhormat, Aku mengirimkan sesuatu pada kalian untuk membuat kalian selalu dalam berbagai masalah.”

Ada samudra kepedihan, samudra penderitaan, bagi mereka yang tidak mencari dan melakukan pekerjaan yang terhormat, aspek-aspek terhormat di mana di seluruh dunia ini sekarang banyak terdapat orang-orang yang atheis, mereka tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, hal-hal yang saya bicarakan. Oleh sebab itu beban berat ini menimpa mereka dan bahkan udara yang kita hirup, kini mengandung racun.

Pikirkan hal itu.

Di mana-mana mereka berkata, “Begitu banyak, begitu banyak penyakit! Begitu banyak masalah.” Mereka mengatakan bahwa penyebab utamanya berasal dari udara yang kotor, apa yang mereka katakan racun hiva, (udara) bukannya nadziif (murni), udara yang mengandung racun di mana-mana. Apa yang kalian hirup adalah udara yang beracun. Sepenuhnya, dari timur ke barat (dan) dari utara ke selatan dan tetap saja setan mengirim mereka ke kota-kota besar, untuk menghirup atmosfer beracun lebih banyak dan lebih banyak lagi, agar mereka jatuh ke dalam masalah yang lebih dalam lagi. Tak terhitung dokter, rumah sakit, deva—obat. Tidak pernah memberi istirahat kepada tubuh dan jika tubuh akan berada dalam tekanan besar itu, mentalitas mereka juga akan membeku. Mereka tidak mengerti dan mereka tidak dapat berpikir mengenai hal itu. Karena mereka pergi dari Tuhan mereka dan mereka melarikan diri dari pekerjaan dan perbuatan yang terhormat, dan mereka datang, berlari menuju samudra yang hitam legam, samudra hitam yang beracun dan mereka tenggelam di dalamnya. Oleh sebab itu semakin banyak muncul obat baru, ratusan atau ribuan dokter, ratusan rumah sakit, tidak akan memberi mereka kepuasan, tidak akan memberi mereka istirahat yang sesungguhnya dan kesehatan sejati.

Kesehatan sejati sudah musnah di bumi ini sekarang.

Wahai manusia! Datanglah kepada saya. Saya adalah hamba terlemah dan saya menyeru kalian kepada kebenaran. Gunakan apa yang Nabi SAW katakan dan apa yang dibawa oleh para anbiya dari surga melalui risalah suci mereka.. Datanglah dan jagalah pesan-pesan suci dari surga itu agar hidup kalian aman, agar hidup kalian bahagia, agar kalian dalam kebaikan, dalam cahaya, dan dalam ketentraman. Jika kalian tidak melakukan hal ini, kalian akan terjerembab dengan segala macam kepedihan, dan berbagai masalah akan menghujani kalian. Kalian akan tamat.

Semoga Allah mengampuni kita!

Wahai manusia! Ini adalah asosiasi yang sangat penting—di mana saya telah diberikan dari pusat spiritual saya dan saya adalah milik mereka dan saya telah diperintahkan untuk memberi peringatan kepada seluruh bangsa dan juga mereka membuat saya untuk memperlihatkan kepada mereka jalan yang benar untuk menyelamatkan diri mereka, baik secara fisik maupun spiritual.

Dumm, dumm, dumm, dumm, dumm,

Kebahagiaan itu telah berakhir. Begitu banyak jenis musik, tidak dapat menghilangkan penderitaan dari manusia. Mereka masuk dan keluar—sama. (bernyanyi)

Wahai manusia! Kalian harus tahu
... iyyy uuuh kullu maa...
Wahai manusia, kalian harus belajar bahwa ...
Baa bii buu kullu maa baa bii buu
Kalian harus mengikuti jalan surgawi, wahai manusia
Jangan pergi
Jangan mengikuti jalan setani
Pekerjaan yang tidak terhormat membuat kalian selalu membawa
Kalian selalu tenggelam dalam samudra-samudra kegelapan
Melewati samudra kepedihan, melewati samudra penderitaan
Tastanaani talmanti kullu maa taa tii tuu
Saysunanii salaanii salmaanii saa sii suu
Kull maa suu saa sii suu
Wahai manusia!
Berusahalah untuk mendengar nyanyian surgawi, lagu-lagu surgawi
Melalui jiwa-jiwa kalian
Dan hati-hati kalian
Allah, Allah, Allah, Allah Allah, Allah Allah Allah, Alllah Allah, Allah Allah Allah Allah Allah Huwa Allah
Allah Allah Huwa Allah
As-salaam `alaykum.
Ok?
Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha ill-Llah. syukur Ya Rasulullah.
Ya Sayyid al-awaliin wal-akhiriin, ash-shalaatu wa’s-salaamu `alayk.
Ya rijaalullah amadana bi madadikum.
Fatiha

Tahukah Kalian tentang Tujuan Kalian?

Wahai Tuhan kami! Engkau menganugerahkan berkah yang luar biasa, tak terbilang banyaknya karena kami adalah para hamba yang selalu tidak patuh. Kami memohon ampunan dan berkah dari-Mu. Demi kemuliaan, kemuliaan tertinggi yang telah Kau berikan kepada hamba yang paling mulia dan terpuji, Sayyidina Muhammad (s). Berhari-hari kami berpikir tentang sesuatu.

Tetapi pertama kali, kalian harus mengucapkan A`udzu billah min asy-Syaythaan ir-rajiim.. Kita harus berlindung kepada Sang Pencipta kita, Allah (swt) dari setan, setan adalah musuh kita yang paling berbahaya dan mengerikan. Ia tidak pernah menyukai manusia, ia membenci manusia.

Setiap orang bebas untuk membenci atau menghormati atau mencintai. Ada hal-hal yang baik dan ada pula hal-hal yang buruk. Tetapi kalian harus tahu bahwa hari kiamat sedang mendekat. Mustahil ia tidak datang. Hari kiamat pasti datang. Dan juga siapa yang mengirim kalian ke planet ini, Dia juga akan mengumpulkan kalian dalam Hadirat Ilahiah-Nya. Kita harus mengucapkan A’udzu billah min asy-Syaythaan ir-rajiim. Wahai Tuhan kami, kami berlindung kepada-Mu dari musuh yang sangat menyulitkan dan sangat mengerikan, yaitu setan. Lindungilah kami, wahai Tuhan kami!

Dan juga jika kalian sungguh-sungguh meminta agar selamat, kalian harus mengucapkan A’udzu billah min asy-Syaythaan ir-rajiim dan mengucapkan Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.

Wahai Tuhan kami! Berikanlah kami kekuatan dari Hadirat Ilahiah-Mu untuk melindungi diri kami sendiri. Itu adalah Pedang Ilahiah melawan setan dan para pengikutnya. Jika kalian tidak menjaga hal itu, kalian akan masuk ke dalam sangkar setan. Dan ini adalah hal yang harus kita ketahui dan kita juga mengucapkan dastuur ya RijalAllah, wahai orang-orang suci, kami tidak mengetahui apa-apa tetapi engkau lebih dekat dari Hadirat Ilahi Tuhan pemilik surga. Lihatlah diri kami, jagalah diri kami, sembunyikan diri kami dan lindungi diri kami karena kami tidak dapat melakukannya dengan kekuatan kami, itu mustahil. Ach. Ya!

Selamat datang, selamat datang, malaikat berkata, menyambut kalian karena kalian berlari menuju Hadirat Ilahi. Kalian berlari menuju Perlindungan Ilahi. Dan kalian harus bersyukur kepada Allah (swt), Tuhan surgawi, Allah (swt), seluruh Kemegahan, seluruh Kejayaan, seluruh Keagungan, Kehormatan tertinggi untuk Hadirat Ilahiah-Nya.

Kita harus berusaha untuk belajar. Begitu banyak waktu yang dimiliki para pendengar saya, saya bukanlah apa-apa, jangan berpikir bahwa saya adalah sesuatu, jangan. Saya adalah hamba terlemah, tetapi pusat surgawi mengirimkan ke dalam hati saya sesuatu yang bermanfaat bagi kalian.

Kini saya berpikir, beberapa kali, datang ke dalam pikiran saya dan bertanya kepada diri saya sendiri, "Wahai Syekh! Apakah, apakah menurutmu seekor semut tahu untuk apa ia diciptakan?" Ini datang kepada saya. Bagaimana menurut kalian, wahai orang yang terpelajar, para ilmuwan, doktor, bagaimana menurut kalian? Saya hanya mengajukan pertanyaan. Apakah menurut kalian seekor semut tahu tentang penciptaannya, atau tidak? Atau dengan kata lain kita katakan, "Wahai profesor dan doktor, apa yang dapat kalian katakan, seekor semut tahu tentang alasan atau tahu tentang hikmah penciptaanya?" Bagaimana menurut kalian? Hehe mereka mungkin berkata, "Wahai Syekh! Semut—mereka mempunyai level kehidupan di mana kita tidak dapat mendekatinya dan bertanya kepadanya, ‘Wahai semut! Bagaimana menurutmu, untuk apa kalian diciptakan?'"

Apakah menurut kalian penciptaan kalian adalah berdasarkan kemauan kalian. Suatu saat kalian tidak berada di dunia nyata. Kemarin atau sebelum kemarin atau satu bulan lalu atau setahun yang lalu atau satu abad yang lalu atau 1000 tahun yang lalu, apakah kalian sudah berada di dunia ini, wahai semut? Bagaimana menurut kalian, ia akan berkata, "Aku tidak pernah mengetahui soal itu. Aku tidak berada di sana; aku tidak ada dalam dunia nyata, aku hanya dikaruniai satu minggu masa hidup atau sebulan masa hidup atau setengah tahun atau satu tahun masa hidup. Tetapi aku tidak tahu untuk apa aku diciptakan. Tetapi sekarang, kemarin aku tidak ada di dunia nyata, hari ini aku ada tetapi aku tidak tahu untuk apa aku ada? Atau aku tidak tahu apa yang akan menjadi tujuanku. Karena segala sesuatu mempunyai tujuan dan makhluk yang kecil itu berkata, "Wahai manusia! Aku tidak tahu mengenai tujuanku. Aku tidak tahu karena untuk segala sesuatu terdapat tujuan, ya atau tidak? Wahai profesor, bagaimana menurutmu tentang tujuan ini. Apakah menurutmu segala sesuatu di dunia nyata ini telah ditemukannya dan tidak ada tujuan untuknya?

Kalian dapat mengatakan ini? Ya.

Itu artinya tinggalkan makhluk lainnya. Mereka berbicara mengenai tujuan kita. Menurut kalian apakah kalian dapat menemukan seorang manusia tanpa tujuan? Kalian dapat menemukan seseorang seperti itu? Tidak. Ada yang tahu tentang tujuannya? Tidak. Tetapi setiap manusia mempunyai tujuan. Tetapi tidak ada yang tahu tujuan itu, tetapi mereka mempunyainya. Itu adalah hal yang penting, oleh sebab itu saya bertanya kepada profesor, ordinarios atau doktor, para ilmuwan dan orang ini, itu, bagaimana dengan manusia. Bagaimana dengan manusia? Mereka mempunyai tujuan atau tidak? Tujuan berarti apa yang seharusnya diperuntukkan baginya melalui hidup ini. Milyaran orang, mereka mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Kalian tidak dapat menemukan dua orang yang mempunyai tujuan yang sama, tidak. Milyaran, milyaran orang dan untuk setiap orang terdapat tujuan yang berbeda. Subhanallah, mahasuci Allah.

Wahai manusia datang dan berpikirlah, jangan pergi. Kalian datang untuk mengetahui sesuatu, bukannya untuk menyia-nyiakan hidup kalian bosuna, jangan menyia-nyiakannya. Jangan menyia-nyiakan. Kalian harus belajar. Itu adalah sebuah pertanyaan, saya bertanya kepada semua orang terpelajar. Apakah tujuan kalian? Dapatkah kalian mengatakan, "Aku tahu"? Saya bertanya, jika kalian tahu, apa yang akan menjadi untukmu besok? Bahkan kalian, kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada kalian besok karena itu adalah tujuan.

Dan siapa yang mempersiapkan atau tertib etmek, (menyusun) menyusun tujuan kalian untuk besok? Mengapa kalian mengatakan “Tidak ada Tuhan"? Kebodohan apa itu? Keburukan apa itu? Benar-benar suatu kebodohan. Bagaimana kalian dapat mengatakannya. Saya hanya mengajukan pertanyaan, pertanyaan yang sangat sederhana. Kalian mempunyai tujuan? Ya. Besok apa yang menjadi tujuan kalian? Katakan! Dan siapa yang mempersiapkan tujuan kalian untuk besok? Katakan kepada saya. Bagaimana mungkin kalian mengatakan, “Tidak ada Tuhan”? Setan untuk orang-orang ateis. Orang-orang ateis gurunya setan.

Sekarang datang suatu gelombang kekuatan dari surga yang mencapai planet kita. Orang-orang merasa takut hehe, untuk apa takut? Dari ...kemarin, mereka memberi saya koran dan mereka berkata:

"Lihatlah Syekh!"

"Ada apa di sana?"

"Ada foto di sana."

"Apa itu?"

"Mereka berkata bahwa gletser, dari kutub, dengan cepat mulai mencair dan itu tandanya sesuatu sedang mendekat ke dunia kita, sesuatu mendekati kehidupan kita dari suatu tempat yang tidak diketahui." Apakah menurut kalian gletser itu mencair sendiri dan datang bagaikan sungai lalu pergi menuju benua-benua? Tidak. Untuk segala sesuatu kalian harus menerima bahwa ada tujuan bagi mereka. Mereka adalah gunung es, pegunungan es raksasa.

Kalian berpikir mengenai hal itu tetapi kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi besok. Tujuan mereka, jika kalian dapat mengetahuinya, kalian dapat melarikan diri, tetapi kalian tidak melarikan diri. Kalian tidak melarikan diri, kalian hanya mengatakan bahwa pegunungan es raksasa itu datang mencair dan menuju ke benua-benua dan saya katakan bahwa itu adalah tujuan bagi pegunungan es raksasa itu. Itu berarti bagi segala sesuatu ada tujuannya. Dan tujuan mereka beribu-ribu tahun tetapi sekarang akan berakhir. Berakhir lalu lenyap. Mengapa kalian tidak berpikir tentang tujuan kalian? Hari ini mereka hidup, begitu banyak orang yang hidup sekarang, pada pagi hari tetapi sore harinya mereka tiada. Itu artinya tujuan mereka telah berakhir pada satu titik pada hari ini atau besok atau minggu depan atau bulan depan, atau tahun depan atau abad berikutnya. Itu adalah titik yang sangat penting. Mereka tidak melihat apakah realitas dari tujuan itu. Mereka harus menerima adanya tujuan bagi segala sesuatu.

Ya, seekor semut, kalian dapat bertanya jika kalian mengetahui bahasanya, hehe, karena setiap makhluk juga mempunyai bahasa sendiri untuk bertasbih tasbiih etmek, mengagungkan [Tuhan]. Bertasbih. Segala sesuatu pasti bertasbih kepada Tuhannya. Mereka mempunyai lidah, mereka mempunyai pemahaman, mereka mempunyai posisi yang sesuai untuk pemahaman dari Samudra Kekuatan Surgawi untuk mengetahui tujuan mereka. Orang-orang menyia-nyiakan waktu mereka, menyia-nyiakan kehidupan mereka. Mereka tidak memahami. Meninggalkan hal ini, satu hal di bumi bahwa kalian dapat lebih dekat dan kalian bisa bertanya, tetapi begitu banyak hari yang datang kepada saya, untuk bertanya, bertanya.

Untuk apa bertanya?

Wahai profesor! Wahai para peneliti! Wahai filsuf! Wahai dokter! Wahai para perwakilan tingkat tinggi!

Saya bertanya, saya bertanya pada kalian, tolong kalau kalian berkata bahwa kalian mengetahui segala sesuatu, tolong tanyakan pada planet kita, kita melompat dari semut ke planet kita. Karena kalian tidak membawa jawaban kepada saya tentang tujuan semut. Saya katakan tinggalkan itu, mungkin kalian mengatakan bahwa itu masih terlalu kecil.

Dan kita tidak dapat mengatakan, kita tidak dapat mengetahui sesuatu mengenai tujuan seseorang. ey, tinggalkan mereka di sana, katakan kepada saya....

Saya berkata kepada orang-orang yang sombong bahwa mereka mengatakan, "Kami mengetahui segala sesuatu dan kami mengetahui tentang asal mula ciptaan ini, diawali dari sebuah atom dan ia meledak lalu segala sesuatunya muncul." Ay bagus sekali. Apakah menurut kalian bahwa dunia kita adalah salah satu dari kepingan yang meledak itu dan datang lalu menempati orbitnya?

bunlar bizi sersem ediyor

Setelah ledakan itu, planet kita menempati orbitnya, ya, tolong tanyakan kepada planet kita, "Apa tujuanmu?" Dari mana kau berasal dan ke mana kau akan pergi? Katakan kepada saya bagaimana awal dan akhirmu? Katakan kepada saya tentang hal itu dan berikan pencerahan untuk memahami tentang planet kita.

Tinggalkan Big Bang itu dan katakan kepada saya tentang planet kita, bagaimana ia muncul menjadi nyata? Tanyakan kepada planet kita dan bawalah berita darinya kepada saya. Mereka berkata, “Kami tidak dapat melakukannya.” Lalu bagaimana mungkin kalian mengatakan bahwa “Tidak ada Tuhan"? Siapa yang meletakkan tata surya di angkasa? Siapa yang memberi nama “Tata Surya”? Siapa yang memberi nama itu? Dan kemudian tanya, melalui tata surya itu, tujuh planet. Satu dari tujuh planet adalah bumi kita. Tanya kepada bumi kita, "Wahai bumi, katakan rahasiamu. Apa rahasiamu? Katakan kepada telingaku saja, agar yang lain tidak mendengar."

Mereka boleh bertanya. Bagaimana itu terjadi? Mereka ada dalam eksistensinya. Mengenai tujuan kalian. Itu artinya sejauh mana keberadaan kalian akan pergi, sampai mana, menuju mana? Katakan pada saya. Barulah saya akan mengatakan sesuatu yang lain. Orang-orang itu, orang-orang yang tidak beriman dan ateis adalah orang-orang yang tak mempunyai akal. Mereka tidak bisa memberi jawaban terhadap berbagai pertanyaan tetapi mereka bersikeras dengan kebohongan mereka, dengan ide-ide palsu mereka.

bu shayin paladir?

O kadar seylere cevap veremezler

Hal ini penting sekarang. Saya bisa bertanya, saya juga bisa bertanya kepada atom, saya juga bisa bertanya kepada planet kita, saya bisa bertanya kepada matahari juga, “Apa tujuanmu?" Mereka pasti memberi saya sebuah jawaban mengenai tujuan mereka, karena mereka mempunyai awal dan ketika mereka mempunyai awal mereka pasti tahu apa maksud penciptaan mereka atau apa tujuan sejati mereka untuk berada di angkasa untuk mengatakan, "Aku di sini."

Jika mereka mengatakan, "Aku di sini" mereka juga harus mengucapkan, "subhanallah, subhanAllah, sultanAllah" mereka harus mengagungkan Pencipta mereka. Wahai manusia, tinggalkan kebodohan dan datang dan belajarlah dan latihlah orang melalui realitas, katakan kepada mereka, "Tujuan kalian adalah ini, atau itu, itu atau ini, yang ini atau yang itu adalah tujuan kalian." Jika kalian tidak mengatakan ini, itu berarti kalian tidak mengetahui apa-apa. Kalian harus datang, kalian harus datang kepada seseorang yang telah terbentengi dengan kekuatan surgawi. Kalian harus bertanya kepada mereka. Jangan berusaha untuk menolak realitas.. Berlarilah menuju realitas untuk mengetahui realitas. Jika tidak, kalian menanggung tanggung jawab yang berat di dunia dan akhirat, semoga Allah (swt) mengampuni kita.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Kariim Allah

dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm, dumm,

Engkau adalah pencipta kami,

Wahai Tuhan kami,

Engkau adalah Sang Pencipta

Dan Engkau tahu tujuan setiap orang

Jika engkau tidak mengambilnya,

Taka ada yang tahu

Tujuan mereka

Semoga Allah (swt) mengampuni kita,

Semoga Allah (swt) mengajarkan kita

Semoga Allah (swt) melatih kita

Semoga Allah (swt) menganurgerahkan kita

Untuk mengetahui sesuatu

Demi Kebesaran-Nya yang tak terhingga,

Untuk mempelajari Samudra-Samudra Kemuliaan-Nya

Yang tak terhingga,

Untuk mengetahui Eksistensi Pencipta kita

Yang tak terhingga.

istaghfirullah

Fatiha.

Kalian harus mempelajari,

Kalian harus memahami,

Apa yang Dia katakan kepada kalian

Kalian harus berusaha untuk mempelajari

Tentang tujuan kalian

Itu penting bagi semua orang yang berada di dunia

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, `Aziiz Allah

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sultan Allah

Tak seorang pun dapat mengetahui

Apakah realitas sesungguhnya

Melaui eksistensi

Wahai dunia ini,

Yang telah diturunkan

Melalui angkasa

Tidak ada waktu di sana

Tidak ada ruang di sana

Datang dan dengarkan

Datang dan percayalah

Datang untuk melakukan sesuatu

Sesuatu untuk Kejayaan Tuhan kalian

Dia memiliki Samudra Kejayaan yang tak terhingga.

Mintalah dari Tuhanmu untuk menganugerahimu

Dari Samudra-Samudra-Nya yang tak bertepi

Sesuatu untuk diberikan kepadamu dan kemuliaan tak terhingga

Dan kehidupan tanpa akhir, dan maqam di dunia dan akhirat

amiin, amiin, amiin, wahai Tuhan kami

Engkau adalah Tuhan kami.

Tak seorang pun dapat menolaknya, mustahil untuk mengetahui siapa Dia

Jangan memikirkan itu

Jangan memikirkan itu

Wahai manusia

Kalian mengetahui sesuatu

Kalian tidak mengetahui apa-apa.

Datang dan terimalah realitas sesungguhnya dari maqam-maqam surgawi

Fatiha

Berapa lama?

(48 menit)

ok?

(alhamdulillah)

Terima kasih, Syukr lillah, syukr lillah, syukran lillah

Agama Hanya untuk Melatih Orang dalam Perilaku yang Baik

...itulah keyakinan kita, dan pasti keyakinan kita dengan jalan seperti itu, jika nyamuk saja tidak dapat menggerakkan sayapnya tanpa Kehendak Tuhan Yang Mahakuasa, bagaimana dengan umat manusia yang bukan merupakan orang-orang yang beriman, bahwa mereka dapat melakukan sesuatu sendiri.

Mereka tidak dapat melakukannya. Jika Allah (swt) mengizinkan, mereka dapat melakukan sesuatu; tetapi bila tidak, bahkan seluruh tentara di dunia ini, bangsa-bangsa lainnya, mereka tidak dapat melakukan apa-apa.
Heh! Sudah cukup bagi Tuhan pemilik surga atau cukup hanya dengan berkata kepada teknologi, atau berkata kepada bom-bom baru, “Stop dan jangan melakukan apa-apa!"
Habis. Habis. Habis. Tetapi kita tidak berusaha untuk memahami sesuatu. Barangkali paling tidak kita harus tahu, kita harus percaya bahwa Sang Pencipta, bila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan, “Jadilah!” maka jadilah ia dan jika Dia mengatakan, “Jangan!” maka ia tidak akan terjadi.

Benar, wahai masyarakat Muslim, umat Sayyidina Muhammad (s), jika Allah (swt) memerintahkan sesuatu agar jadi, maka ia akan terjadi!
Tetapi keyakinan umat Muslim akan turun hingga ke level terendah dan terdalam, namun pada level ini pun Muslim harus percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas Perintah Suci dari surga, untuk terjadi atau tidak terjadi.
Itulah alasannya Nabi (s) bersabda, “Akan datang suatu masa di mana Islam hanya tinggal nama, tak ada lagi yang lainnya."
Kalian harus percaya bahwa perintah sejati untuk segala sesuatu berasal dari surga dan Allah (swt), Dia tidak, Dia tidak, heh, kita bisa mengatakan, "kosong" untuk mengawasi senjata-senjata kalian, untuk mengawasi bala tentara kalian, tidak.
Tidak, Dia tidak melihat. Dia bisa memerintahkan satu makhluk untuk membuat bangsa-bangsa yang sombong di abad ke-21 ini, untuk membuat mereka gemetar, mereka gentar, haha, ya.
Sekarang setiap orang mendengar di mana-mana, hanya mendengar dan tahu kalau kita mengatakan "flu babi, flu babi”. Apa itu flu babi dan kalian mempunyai persenjataan super raksasa? Wahai orang-orang di abad ke-21, kalian mempunyai bala tentara dan persenjataan yang sangat besar yang dapat menghancurkan dunia ini berkeping-keping, bukankah begitu? Tetapi Allah (swt) meletakkan flu babi di depan kalian dan itu disebabkan oleh, mereka bilang itu berasal dari mikroba, virus? Wireless (nirkabel)? Eh, wireless juga. Kalian memerlukan benda-benda semacam itu, tetapi mereka tidak memerlukan instrumen semacam itu—virus itu mengambil langsung melalui Sang Penciptanya dan ia tahu untuk apa ia diciptakan, untuk apa eksistensinya.
Bahwa jika Allah (swt) berkehendak, maka sesuatu bisa terjadi.

Jika kalian bertanya, “Untuk apa Penciptamu menciptakan engkau, wahai virus? Katakan padaku, aku tidak dapat melihatmu, aku dapat mendengarmu, aku tidak dapat menyentuhmu, tetapi katakan padaku apa kekuatan rahasia dalam dirimu sehingga manusia yang begitu kuat, mereka takut padamu. Apa alasannya?”
Dan ia (virus itu) barangkali berkata, "Ooooh...” Saya bertanya, ?? Saya bertanya padanya apakah virus itu mempunyai mata untuk melihat. Ia berkata, “Aku bukannya virus, untuk tahu soal itu.” Tetapi membuat Baba Tahseen, gemetar bila virus itu datang. Saya berkata, “Jangan takut, jika ia datang berjalan, ia dapat menggigit kalian, dan kalian bisa jatuh lalu kalian tidak eksis lagi. Tetapi bila virus itu datang dengan menunggangi kuda atau keledai, atau datang dengan unta, atau dengan pesawat, jangan takut.”
Kalian mengerti? Tidak pernah mengerti. Hehe. Mengapa kalian takut terhadap virus? Takutkan kepada Dzat yang menciptakannya dan mengirimkannya kepada manusia yang sombong dan mereka tengah melarikan diri darinya tetapi mereka tidak dapat melihatnya, namun demikian mereka berkata, “Para ilmuwan kita, mereka para doktor, berkata bahwa itu adalah virus yang sangat berbahaya, kita tidak dapat memeranginya dan kita harus pergi menghindarinya.”

Kita ingin pergi menghindarinya, tetapi mereka berkata, “Virus itu sudah pergi ke tempat itu sebelum kita pergi ke sana.” Mengerti? Tidak pernah mengerti.
Abdur Rauf, mengerti? (Engkau tahu yang terbaik)
Tunjukkan kepada saya sebuah balina, paus, tanya, "Dari mana datangnya virus itu?" Mungkin ia tahu, tetapi kalian tidak tahu. Wahai manusia, takutkan kepada Sang Pencipta kalian dan berusahalah untuk memberi Penghormatan dan Pengagungan tertinggi kepada Tuhan kalian, Allah (swt) karena hanya Dia yang dapat melindungi kalian dari virus itu.
Ya, kita mengatakan hal ini karena umat manusia berkata, "Kita adalah orang-orang yang mempunyai kekuasaan."
"Mengapa kalian mengaku bahwa kalian mempunyai kekuatan yang hebat?"
“Karena kami mempunyai instrumen ini itu dan kami begitu bangga dan merasa kuat dengan instrumen itu.”
Ay, saya katakan, "Jika kalian mempunyai benda-benda yang perkasa itu, mengapa kalian tidak mengirimkan jet itu untuk menghancurkan virus itu?” Cobalah!
Abdul Haqq! Abdur Rauf! Cobalah. Kelilingi mereka dengan pesawat jet yang katanya mempunyai kekuatan dahsyat. Kirimkan kekuatan dahsyat yang kalian akui itu kepada virus untuk mengusirnya.

Agama hanya untuk melatih orang dan untuk memberi mereka kesopanan dan untuk memberi mereka karakteristik yang baik, memberi mereka seluruh karakteristik yang baik. Itulah gunanya agama.
Berusahalah untuk menjadi orang yang baik untuk Tuhan kalian, Allah (swt), demi nabimu yang paling paling mulia, Sayyidina Muhammad (s) dan berusahalah untuk memelihara jalannya karena akan datang hari-hari di mana kalian akan dipanggil dari kehidupan ini menuju alam selanjutnya. Berusahalah untuk menggunakan akal dan pengetahuan kalian agar kalian dapat mengerti. Itulah maksud dari keberadaan kalian di planet ini dan siapakah Dzat yang membawa kalian dari bukan apa-apa menjadi sesuatu, wahai manusia!
Wahai manusia!
Jagalah kehormatan tertinggi kepada Tuhan kalian. Berikan penghormatan itu kepada-Nya agar Dia Yang Mahakuasa melindungi kalian dan menaungi kalian di dunia dan akhirat.

Kita adalah orang-orang yang lemah. Kita datang hanya dua minggu sekali, pada hari yang paling suci di antara hari-hari lainnya bagi seluruh umat, hari yang penuh kenikmatan, hari yang mulia, hari yang penuh kemegahan, kejayaan, hari Jumat, hari Jumat, semoga Allah (swt) mengampuni kita dan memberi pemahaman yang baik dan untuk menjadi Huuuuuuuuw, hamba-hamba yang lemah.
Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan mengaruniai kalian dari Cahaya Samdura Rahmat-Nya yang tak bertepi demi kemuliaan nabi yang paling mulia, Sayyidina Muhammad (s).
Salam `alaykum.
Allahuma salli `ala Sayyidina Muhammadin an-Nabii'il-Ummii wa `ala aalihi wa shahbihi wa sallim.