Selasa, 25 Januari 2011

Membaca Dzikir dan Surat al-Quran dalam Kondisi Menstruasi

Membaca Dzikir dan Surat al-Quran dalam Kondisi Menstruasi
Posted on December 9, 2010 by Hajjah Naziha Adil
oleh Arief Hamdan


Pertanyaan:
Salaam alaikum dan terima kasih atas respon Anda, Hajjah. Saya bertanya-tanya bolehkah saya membaca wirid harian dengan mulut dalam kondisi ini (mens) atau apakah saya harus melakukannya dalam hati. Saya menanyakan hal ini karena di dalam wirid tersebut terdapat Surat Surah Al-Ikhlas, Falaq dan Nas – apakah boleh membacanya dengan mulut selama menstruasi atau hanya dalam hati?

Jawaban Hajjah Nazihe Adil :
wa `alaykum salam, Apapun yang ingin Anda baca dalam kondisi mens, baik itu Quran atau wirid, darud, atau adzkar, semuanya BOLEH. Yang tidak boleh adalah melakukan salat, puasa dan memegang kitab suci Al-Qur'an dan membacanya secara langsung dari kitab itu. Tetapi membaca apa yang Anda ketahui dalam hati juga tidak masalah. Jangan duduk tanpa membaca (bacaan Quran, dsb) selama 7-8 hari, karena itu tidak bermanfaat.

Hajjah Naziha Adil

Reciting Quran During Menses
Posted on December 9, 2010 by Hajjah Naziha Adil

Question:
Salaam alaikum and thank you for your response, Sister Hajjah. I am wondering if I can recite my daily awrad by mouth during this time or if I have to do it silently in the heart. I am asking because the awrad contains Surah Ikhlas, Falaq and Nas – is it okay to recite these by mouth during menstruation or must it be by heart only?

Answer:
wa `alaykum salam, Anything you like to recite in menses, whether Quran or awrad, darood or adhkar is permissible. What is not accepted is to pray, fast and hold the Holy Qur’an and to read directly from it. But reciting from what you know by heart is no problem. Do not sit without recitation for 7-8 days as that is not beneficial.

Salaam, Hajjah Naziha Adil

Kemurkaan yang Dahsyat dari Bulan Shafar Sultan al-Awliya

Kemurkaan yang Dahsyat dari Bulan Shafar
Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
14 Januari 2011 Lefke, Siprus


(Mawlana Syekh berdiri) Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaaha illa-Llah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillaahi 'l-hamd! Alfu shalaat, alfu salaam `alayka yaa Sayyidi 'l-Awwaliin wa ’l-`Akhiriin, Habiib ar-Rabbi 'l-`Alamiin, Nuur al-`Arsyillah, Sayyidi 'l-Awwaliin wa ’l-`Akhiriin. Yaa Rasuulullah! Yaa Rabbii! Zidhu `izzan wa syarafan nuuran wa suruuran, sulthaanan wa ridhwaana. A`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim. (Mawlana Syekh duduk) Dastuur, yaa Sayyidii. Madad, yaa RijaalAllah.

As-salaamu `alaykum, para hadirin di sini, dari timur ke barat, dari utara ke selatan, setiap orang, di mana-mana. La hawla wa la quwatta illa billahi 'l-`Aliyyu 'l-`Azhiim.

Wahai manusia! Kita semua di planet ini dalam posisi yang mengerikan dan sekarang adalah saat di mana periode manusia di planet ini akan berakhir. wa li-kulli naqul haad, "Segala sesuatu ada batasnya." Di sini, di planet ini, periode manusia juga ada batasnya dan ketika ia berakhir mereka akan dimusnahkan. Dan kita telah mencapai titik akhir dari batas yang telah ditentukan oleh kekuasaan surgawi bagi planet ini, dan itu (dibandingkan) seperti sebuah atom, bukan hanya dunia ini saja, tetapi seluruh tata surya kita juga seperti sebuah atom. Lebih besar dari itu adalah galaksi kita, yang juga seperti atom. Dan bila kita melihat lebih dalam lagi, kita bisa bertafakur bahwa angkasa ini begitu luas. La hawla wa la quwatta illa billahi 'l-`Aliyyu 'l-`Azhiim. Di mana`abdul, hamba? Kalian berkata! Ketika saya mengatakan "angkasa", apa itu? Siapa yang tahu? Siapa yang tahu angkasa, di mana awal dan di mana akhirnya? Itu seperti sebuah atom, dan seluruh kehidupan di dalamnya juga seperti atom. Tidak ada yang benar-benar mengetahui tentang angkasa; kita melihat pada sesuatu, tetapi itu bukan angkasa yang sesungguhnya, itu adalah Wilayah Samudra Kebesaran Allah (swt) yang tak seorang pun mengetahuinya!

Kita ini bagaikan sesuatu yang sangat kecil dan segala sesuatu mempunyai batas yang ditentukan oleh Tuhan Sang Pencipta. Kapan Penciptaan itu dimulai? Ia dimulai sejak masa pra-Keabadian? Apakah pra-Keabadian itu? Apakah Keabadian itu? Tak ada yang tahu. Kini orang-orang hanya mengejar sesuatu yang tidak ada rasanya, bagi diri mereka, tidak menggunakan apa yang telah dianugerahkan oleh Allah (swt). Kita telah dikaruniai suatu pemahaman, tetapi kini manusia tidak pergi ke arah sana, untuk mengerti dan mengetahui. Mereka sepenuhnya mabuk, karena mereka telah kehilangan kesempatan yang hanya diberikan sekali kepada manusia. Di sini mereka datang untuk mengerti, tetapi yang lain menyibukkan diri mereka dengan mengejar kesenangan fisik. Kesenangan itu adalah milik sisi materi kita dan akhirnya jasad kita akan dikuburkan di tempat ia berasal dan akan dikembalikan ke bumi.

Sebuah mobil tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Sebuah mobil terbaru keluaran 2011 tetapi ia masih berada di ruang pamer. Kita mengatakan, "Mengapa Anda tidak menjalankannya?" Mereka mengatakan, "Kami tidak bisa, karena kami perlu seorang sopir." Sama halnya, tubuh kita juga tidak dapat bergerak, tidak dapat bertindak, dan tidak dapat mengerti tanpa seorang komandan. Kita mengomandani sebuah mobil dan ia berfungsi dengan komndo seorang sopir. Sekarang kita juga memerlukan seorang sopir yang dapat memberi komando dan mengendalikan mobil sesuai dengan niatnya. Misalnya, jika saya ingin pergi dari sini ke London, Turki, Hijaz, atau ke Asia, mobil itu tidak bisa pergi dengan sendirinya, tetapi jika ada seseorang yang menjadi sopir, ia dapat memprogramnya untuk pergi ke manapun yang ia mau. Tanpa seorang sopir atau komandan, tubuh kita tidak dapat melakukan apa-apa. Kalian tahu bahwa seorang sopir atau komandan berbeda penciptaannya dengan sebuah mobil, mobil adalah satu hal dan jiwa kita adalah hal lain lagi. Jiwa kita berasal dari langit sementara tubuh kita berasal dari tanah. Kita harus meninggalkan tubuh kita di sini dan jiwa kita akan naik.

Wahai manusia! Cukuplah bahwa kalian mabuk, tetapi berusahalah agar tidak ditipu oleh Setan! Setan membuat orang tidak memikirkan realitas semacam itu, ia selalu berkata, "Minum, minum, minum, minum lagi lebih banyak dan tambah lagi kesenangannya!" Itulah misi Setan, yaitu berusaha untuk menipu. Itulah dirinya yang sesungguhnya, ketika ia diperintahkan untuk bersujud kepada Adam (a) ia malah pergi dan berkata, "Tidak! Aku tidak akan bersujud untuk orang itu." Allah (swt) berfirman, "Kau bebas, wahai yang terkutuk! Pergilah dan cobalah lakukan apa yang kau bisa terhadap mereka." Sejak hari itu Setan penuh kebencian dengan peritah itu dan berkata, "Aku akan membuat mereka masuk ke jalan yang salah. Aku akan melatih mereka agar tidak menjadi hamba-Mu, tetapi menjadi hambaku!" Dari awalnya bersama malaikat di surga, ia menjadi Demon, Setan, benar? Allah (swt) menjawab, "Lakukanlah apa yang kau inginkan! Aku adalah Tuhan dan perintah-Ku akan terus berlanjut, bukannya perintahmu!"

Memalukan bagi manusia bahwa mereka telah dikaruniai kehormatan itu, tetapi mereka tidak memikirkan Tuhan mereka. Mereka lebih menginginkan musuh terburuk mereka, yang paling terkutuk. Hingga sekarang, Setan berkata kepada manusia, "Kalian sangat kuat. Aku akan mengajari kalian segala macam teknologi dan bersama kalian ia akan menjadi sesuatu yang sangat kuat," dan ia diizinkan oleh Allah (swt) untuk mengajari manusia apa saja. Manusia mengejar teknologi setani, dan berpikir, "Kami mampu melakukan apapun yang kami inginkan. Kami tidak memerlukan perintah surgawi, kami dapat melakukan apa saja dengan teknologi kami." Agen-agen Setan tidak membiarkan manusia untuk belajar bahwa ada dua jenis kekuatan: dari langit dan dari bumi. Setan berkata, "Kekuatan kalian sekarang sempurna dan kalian dapat melakukan apa saja yang kalian inginkan, tidak ada kekuatan lain yang dapat menghentikan kalian!"

Tetapi sekarang mereka sampai pada suatu titik di mana banjir dan bencana alam mulai terjadi di seluruh dunia. Para malaikat berkata kepada manusia, "Di mana kekuatan kalian? Ke mana kalian pergi? Itu hanyalah banjir yang sangat kecil, hanya satu tetesan surgawi membuat kalian terendam di bawah air. Kami tidak memerintahkan, 'Wahai Benua! Turunlah sedikit.' Itu tidak perlu, tetapi sekarang kami menggunakan beberapa tetes dari kekuatan surgawi dan banjir dahsyat pun datang.” Itu akan seperti Atlantis, tenggelam di dasar laut. Tetap saja orang tidak mengambil hikmah dari situ. Mereka berkata, "Kami dapat melakukan ini." Kalian tidak dapat melakukan apa-apa! Hanya satu tetes dari Surga datang untuk menunjukkan kepada manusia bahwa, “Semua kekuatan yang sempurna dan semua kehendak yang sempurna adalah dari Kami, bukan bersama kalian!” Satu malaikat dapat melakukan hal ini tetapi manusia tidak berusaha untuk menghentikan banjir, mereka hanya melarikan diri untuk mencari sesuatu yang dapat dimakan dan diminum. Mereka tidak berkata, "Wahai Tuhan kami! Hanya Engkau yang dapat melakukannya, dan hanya Engkau yang dapat mengampuni kami. Engkau Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Mu yang lemah. Wahai Tuhan kami! Kami adalah hamba yang lemah, jadi anugerahkanlah kami ampunan-Mu.”

Apa yang kami katakan kini terjadi. Sekali lagi gunung Etna meletus di Italia. Api berkata, "Wahai manusia! Banjir datang kepada kalian. Waspadalah! Di bawah kalian ada api dan di atas kalian air!" namun mereka tetap tidak berpikir. Tidak ada orang yang mengatakan sesuatu, tetapi itu adalah suatu peringatan bagi seluruh bangsa yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun. Tidak ada orang yang pergi ke Masjid untuk berkata, "Hentikanlah wahai Tuhan kami!" Tak seorang pun yang pergi ke gereja untuk berkata, "Wahai Tuhan kami! Hentikanlah kutukan pada kami" Di mana orang-orang suci? Di mana para agamawan? Mengapa mereka tidak mengatakan apa-apa? Sekarang, dunia Muslim hanya berfokus untuk mengatakan, "Kita harus menyelamatkan Palestina!" Apa itu? Apakah perlu seluruh bangsa untuk membebaskan Palestina? Mereka bebas!! Mengapa kalian tidak melihat dari timur ke barat, dan dari utara ke selatan? Setan membuat perhatian mereka hanya pada tanah seluas satu kaki persegi. Ada lima milyar orang dan kalian hanya memfokuskan pada satu juta orang! Apa itu? Di mana Islam? Apakah tidak ada hikmah dari Islam? Di mana orang-orang religius kita, dan orang-orang suci dari Kristen, dan rabbi suci dari Jerusalem? Apa yang mereka lakukan? Orang-orang begitu bangga dan berkata, "Kami memiliki kekuatan." Gunakan kekuatan kalian sekarang! "Ya, kami menggunakan tenaga nuklir kami." Ya, gunakan apa yang kalian bisa (jika kalian punya begitu banyak kekuatan)! Semoga Allah mengampuni kita.

Wahai manusia! Datanglah pada pemahaman sejati kalian, jangan mengejar Setan. Setan memanggil kalian untuk dihancurkan di dalam api di sini dan di Akhirat. Semoga Allah mengampuni kita.


Wahai manusia! Shafar adalah bulan yang mengerikan, ia datang dengan kekuatan. Dari kedua belas bulan, ialah yang paling mengerikan. Banyak peristiwa yang akan terjadi, dan ia baru berjalan seminggu dan kekuatan ini datang; saya tidak tahu apa yang akan datang berikutnya. Semoga Allah (swt) mengampuni kita, dan mengirimkan kita seorang Sultan untuk menghancurkan kerajaan Setan, demi kehormatan Nabi Penutup, Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh berdiri dan duduk).
Fatihah.