Merajut serat-serat kusut cahaya sunyi
Sbg pelindung dingin malam
Sebongkah permata yang bimbang
Dalam hantaman badai
Bersandar lapuk penyangga
Harta hanyut terbawa badai,
Tiada tersisa…
Kecuali sepenggal asa yg ringkih dgn senyum yg terpaksa
Bertahun tahun hidup “sia-sia”
Mengabdi pada tirani
Kini lantang berteriak ditengah deras arus waktu
Hanya lirih yang terdengar
Dengan sisa-sisa hasrat yg terseok
Memintal keheningan dan kesunyian
Menjadi seuntai pelindung permata yang tersisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar