Minggu, 19 Desember 2010

Permata Lapuk

Merajut serat-serat kusut cahaya sunyi
Sbg pelindung dingin malam
Sebongkah permata yang bimbang
Dalam hantaman badai
Bersandar lapuk penyangga

Harta hanyut terbawa badai,
Tiada tersisa…
Kecuali sepenggal asa yg ringkih dgn senyum yg terpaksa

Bertahun tahun hidup “sia-sia”
Mengabdi pada tirani
Kini lantang berteriak ditengah deras arus waktu
Hanya lirih yang terdengar

Dengan sisa-sisa hasrat yg terseok
Memintal keheningan dan kesunyian
Menjadi seuntai pelindung permata yang tersisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar