Jumat, 25 November 2011

Ilmu:Lentera Di Dada Setiap Kita

OLEH : SANG RUH

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillaah,Alhamdulillaahilladzii Fadldlola Banii Aadama Bil'ilmi 'Alaa Jamii'il 'Alam,

Asyhadu An Laailaaha Illallaah Wahdahu Laasyariikalah,

Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu Sayyidul 'Arobi Wal 'Ajam,

Allaahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayydinaa Muhammad,

Wa 'Alaa Aalihi Wa Ashhabihi Yanaabii'il 'Uluumi Wal Hikam[Amma Ba'du]

Fa Yaa 'Ibaadallaah,Uushiikum Wa Nafsii Bi Taqwallaah,Fa Qod Faazal Muttaquun.

Qoolallahu Ta'aala Fii Kitaabihil Kariim Wa Huwa Ashdaqul Qooiliin:

Yarfaillaahulladziina Aamanuu Minkum Walladziina Uutul'ilma Darojaat.

Wa Qoolan-Nabiyyu Shollallaahu 'Alaihi Wa Salla:

Faman aroodaddunya Fa'alaihi Bil'ilmi,Wa Man Aroodal-Akhiroh Fa'alaihi Bil'ilmi,

Wa Man Arooda Humaa Fa'alaihi Bil'ilmi.



Hadirin Jamaa'ah Jum'at yang dicintai Allah,

Pada khutbah awal ini,kami berwasiat kepada diri kami dan kepada seluruh jamaa'ah yang bersimpuh tawajjuh di Masjid yang mubarok ini:Marilah kita tinggatkan Iman dan Taqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya Iman dan Taqwa.Dengan cara menyadari bahwa Iman itu masih telanjang dan pakaiannya adalah Taqwa.Pakaian Taqwa ini kita pakai dengan cara melakukan perintah-perintah Allah dan Rasul,serta menjauhi larangan-larangan Allah dan Rasul.Melakukan perintah dan menjauhi larangan ini pun--supaya ringan,dengan kesadaran bahwa adanya Allah dan Rasul itu memerintah,semuanya demi kemuliaan dan keluhuran derajat serta keselamatan bagi kita supaya memperoleh kebahagiaan dunia akhirat itu.Semua upaya ini kita lakukan,sekaligus agar menjadi teladan bagi anak cucu kita sehingga mereka semua--sebagai permata hati kita,bisa merasakan kemuliaan dan keluhuran derajat serta keselamatan yang sama,agar mereka semua juga bahagia dunia akhirat,amin ya rabbal'alamiin.



Hadirin Jamaa'ah Jum'at yang dicintai Allah,

Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa ilmu itu cahaya,mata kita bisa melihat sesuatu itu karena adanya cahaya,demikian juga mata hati kita bisa menyaksikan sesuatu karena adanya cahaya.Makanya di dalam Islam menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimat karena dengan ilmu itulah kebahagiaan dunia dan akhirat itu bisa tercapai.Dengan demikian ilmu adalah kunci untuk membuka semua masalah dalam hidup ini,sehingga manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya akan dapat cerdas mengatasi masalah-masalah itu,baik masalah dunia atau pun masalah akhirat.Dengan demikian juga,tidak ada yang sulit dalam hidup ini apabila kita memilki ilmu sehingga hidup akan dapat merasakan ketentraman,ketrentaman ini bukan karena tanpa masalah tetapi ketentraman itu diperoleh karena adanya kecerdasan mengatasi masalah-masalah.



Telah dinyatakan di dalam firman Allah yang sangat pendek ayatnya namun sangat dalam maknanya:Laqod kholaqnal Insaana Fii Kabad[Sungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah:QS Al Balad Ayat 4].Hal ini bisa kita runut mulai sejak lahir manusia mengawalinya dengan tangisan dan kala manusia mati juga ditangisi oleh sanak keluarganya.Dengan demikian hidup ini diawali tangis dan ditutup dengan tangis,sementara tengah-tenganya itu adalah susah payah,atau serba ketemu keruwetan-keruwetan,bisa disebut dengan bahasa lain ketemu cobaan-cobaan dan ujian-ujian melulu.Penempaan ini bukan tanpa alasan di mata Allah,tetapi ini merupakan sunnahNya dalam rangka tujuan-tujuan yang dikehendakiNya:siapa yang lebih bagus amalnya.Bisa digambarkan bagai padi yang ditumbuk supaya mengelupas kulitnya lalu menjadi beras,setelah itu beras dicuci agar menjadi bersih,kemudian dipanaskan dalam tungku api,jadilah ia nasi yang masak menjadi hidangan kehidupan.Atau bagai gandum ditumbuk sepaya kulitnya lepas,ditumbuk lagi agar lebih lembut,kemudian diolah dengan unsur yang lain,lalu dipanaskan dalam tungku api,jadilah roti yang menjadi hidangan kehidupan.Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa menjadi gambaran dari sunah Allah ini,sehingga kerelaan dalam penempaan ini bagian dari dasar hidup yang akan mengantarkan manusia itu menjadi,sesuai yang dikehendaki Allah.Menyadari hal ini akan mengantarkan kesadaran manusia akan manisnya derita,karena derita yang berwujud penempaan itu akan memetamorfosiskan kehidupan manusia,bagai ulat-ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu yang indah,dari kupu-kupu yang indah akan hinggap pada bunga-bunga yang sedang mekar,dari situ kupu-kupu memperoleh makanan dan kembang berubah menjadi buah-buah,begitu seterusnya tanpa henti.



Hadirin Jamaa'ah Jum'at yang dicintai Allah,

Manakala manusia tidak punya harta itu sebuah masalah,namun kala punya harta juga jadi masalah.Manakala manusia sakit itu masalah,namun kala sehat juga masalah.Manakala manusia tidak punya anak itu masalah,namun kala punya anak juga masalah.Manakala manusia tidak punya istri itu masalah,namun kala punya istri juga masalah.Manakala manusia tidak punya pekerjaan itu masalah,namun kala sudah dapat pekerjaan juga masalah.Bila dirunut terus masalah itu tiada henti,kalau manusia tidak memahami akan fungsi hadirnya masalah-masalah itu semua maka manusia akan memiliki salah sangka kepada Allah,yang pada ujungnya menyatakan bahwa Allah itu tidak sayang kepada dirinya.Dan dari sinilah akan muncul kegelapan hidup yang akan menggiring manusia kepada keputus-asaan.



Dari sinilah urgensi manusia akan bimbingan hidup yang berwujud ilmu agar manusia bisa menemukan hasil-hasil hikmah dibalik masalah itu semua,sebagai wujud kasih sayangNya.Dan Allah menyuguhkan hidangan yang tak terhingga kepada manusia untuk merasakan manisnya hikmah dibalik semua masalah-masalah ini.Hidangan itu bisa berwujud ayat-ayat kauniyah alam semesta,bisa berwujud ayat-yat qauliyah dalam bentuk kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi dan RasulNya,bahkan Kanjeng Nabi Muhammad saw menyatakan:Hai manusia,lakukanlah apa-apa yang ada di "dzamirmu".Hadis ini Kanjeng Nabi saw menunjukkan kepada manusia akan cahaya,yang disebut ilmu itu.Cahaya ini merupakan pantulan dari hati yang disebut bagai cermin oleh Imam Ghazali,yang memantulkan cahayaNya.Kalau alam,bila siang ada cahaya matahari,manakala malam ada cahaya rembulan dan bintang-bintang.Dalam hati juga demikian,ada pantulan cahaya Allah dan RasulNya itu beserta para ahli-ahli hikmah,yang menjadi lentera di setiap dada kita untuk menunjukkan jalan dalan titian lorong-lorong waktu ini.



Hadirin Jamaa'ah Jum'at yang dicintai Allah,

Dalam khutbah ini,kami tidak menyampaikan rincian-rincian ilmu,namun hanya menunjukkan sumber cahaya itu.Adapun untuk menemukan sumber cahaya itu manusia harus berjuang melintasi beberapa lapis yang ada dalam dirinya,lapis-lapis itu bisa diketahui dari Hadis Qudsi:Hai Anak Adam,dalam dirimu ada Jasad,dalam jasad ada Shudur,dalam sudur ada Fuaad,dalam fuaad ada Qalbu,dalam qalbu ada Tsaqaf,dalam tsaqaf ada Sirr,dalam Sirr itulah Aku.Inilah sasaran dari apa yang disampaikan oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw:Hai manusia,lakukan apa-apa yang ada di "dzamirmu" itu.



Apa-apa yang ada di "dzamir" ini,bila dikeluarkan wujudnya maka akan ada titik temu dengan apa-apa yang disampaikan oleh para kekasihNya,yani para Nabi dan para Rasul itu.Sehingga diturunkannya agama-agama sejak dulu melewati para Nabi dan Rasul ini pada intinya sebagai manifestasi cinta Allah kepada manusia,wujudnya adalah ilmu,dan ilmu itu cahaya,dan cahaya itulah lentera yang ada di setiap dada kita.



Demikianlah,semoga uraian sederhana ini berdaya guna bagi kita untuk menggapai cahayaNya,sehingga kita bisa mencapai kebahagiaan dunia ahirat,dengan tanpa henti berjuang sungguh-sungguh,sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw itu.



Barokallahu Lii Wa Lakum Fil-Qur'aanil 'Addziim,

Wa Nafa'anii Wa Iyyaakum Bimaa Fiihi Minal Ayaati Wa Dzikrim Hakiim,

Aquulu Qauli Hadzaa WasTaghfiruuhu Innahu Huwal Ghafuuruurrahiim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar