Rabu, 13 Oktober 2010

Bagaimana Sifat Liar Disetek untuk Menghasilkan Kebaikan

Sultan al-Awliya
Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani
5 February 2010 Lefke, Cyprus
Suhbah after Jumu'ah


As-salaamu `alaykum, as-salaamu `alaykum, as-salaamu `alaykum! Allah Allah, Allah Allah, Huuu. (Mawlana Syekh berdiri.)
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaaha illa-Llah, Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahi 'l-hamd! Alfu shalaat, alfu salaam `alayka wa `ala aalika wa shahaabatika yaa khayru'l-khalqillahi 'l-ajma`iin wa `ala Sayyidi 'l-anbiyaa wa 'l-mursaliin wa 'l-awliya as-shaalihiin. Hu. A`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim. Rabbuna y`afuw `an maa yuriid wa yahkum maa yasyaa. (Mawlana Syekh duduk kembali.)

Wahai manusia! Selamat datang, para pendengar. Kita semua adalah hamba dan pertama kali kita harus mengucapkan, a`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim, agar Setan pergi, karena Setan selalu mencari kesempatan untuk menjerumuskan orang ke dalam masalah dan penderitaan. Setan ingin agar manusia tidak bahagia, ia ingin agar manusia selalu dalam keadaan sedih dan menderita. Huuu. Dastuur, yaa Sulthanu 'l-Awliya, Grandsyekh kita yang bertanggung jawab sekarang menjaga planet ini, beliau bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di dunia ini.

Wahai manusia! Berusahalah untuk belajar, untuk mengetahui dan mengikuti bahwa kalian telah diperintahkan untuk mengetahui tentang diri kalian sendiri dan kalian telah diperintahkan untuk mengetahui tentang Pencipta kalian!

Wahai umat manusia! Kalian telah diperintahkan untuk bertanggung jawab menjadi orang yang baik. Kita bagaikan pepohonan liar di taman atau di bukit atau di pegunungan. Pemilik gunung atau dataran tinggi itu melihat dan berkata, “Itu adalah pohon ceri liar, jadi kita perlu membawa pohon ceri yang unggul untuk disetek ke pohon itu sehingga akan tumbuh cabang-cabang yang unggul.” Jika kalian lihat, itu adalah sebuah gunung dengan begitu banyak pepohonan liar. Kita berada di dataran di dunia ini dan kita bagaikan pepohonan liar atau binatang liar. Dan Tuhan Surgawi telah menganugerahkan manusia suatu kemuliaan yang belum pernah diberikan kepada makhluk lainnya. Dia ingin agar semua manusia tidak menjadi manusia yang liar, mereka harus menjadi orang-orang yang terbaik! Dan Tuhan Surgawi, Pencipta kita ingin agar manusia berada dalam kondisi terbaik, agar selamat dari sifat liar dan Dia mengutus para pelatih untuk menjadikan manusia sebagai orang-orang yang baik. Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Semoga Allah(swt) memberikan suatu pemahaman terhadap pesan-pesan surgawi!

Manusia harus berusaha untuk mengetahui misi mereka; untuk apa mereka diciptakan? Kemarin ia tidak di sini dan besok ia akan berada di sini; itu hanyalah waktu yang singkat, dan dalam waktu yang singkat itu ia dapat mengerti kepentingannya, misinya, identitasnya dan apa yang harus ia lakukan. Jika kita akan mempelajari segala sesuatu tentang dunia ini melalui buku-buku kita, yang merupakan buah pikiran kita, kita memerlukan orang yang mengetahui apa itu cahaya dan apa itu kegelapan, namun tetap saja kalian dikelilingi oleh empat arah dan terhijab. Kita tidak tahu apa yang ada di balik hijab tersebut dan kita duduk dalam kegelapan. Dia menciptakan siang dan malam agar orang-orang memahami sesuatu. Waktu malam adalah gelap. Apa itu kawasan gelap dan apa itu kawasan yang terang? Kalian tahu atau tidak? Kalian tidak dapat membukanya sepanjang kalian memikirkan tentang hal itu. Mereka adalah harta yang tertutup dan kapasitas pikiran kalian, dengan berpikir, tidak cukup untuk memahaminya.

Ada yang tampak bagi manusia setiap hari, zhulumaat wa 'n-nuur, ada kegelapan, dan ada pula cahaya, tetapi kalian tidak mengetahui realitas cahaya seperti apa. Kita melihat bahwa ada matahari di langit, memberi cahaya, tetapi kita tidak mengetahui apa yang memberi cahaya dan bagaimana terjadinya. Ada cahaya yang sampai ke dunia ini. Pada saat yang sama, bumi kita diterangi cahaya pada satu sisi dan gelap di sisi lainnya, tetapi kita tidak mengerti bahwa di sana ada kegelapan dan cahaya pada saat yang sama. Hati awliya diterangi dengan Pengetahuan yang tak diketahui, dan manusia di bumi tidak mengetahui tentang realitas ini. Beberapa orang telah dikaruniai dan dapat mengerti tentang cahaya dan kegelapan. Ini adalah sebuah samudra dan jika kita lanjut hingga minggu depan, kita tidak akan selesai!

Kita adalah sesuatu di dunia ini. Ada benua, samudra, makhluk yang tak terhingga dengan penampilan yang berbeda-beda dan ciptaan untuk mereka. Siapa yang memberi mereka bentuk masing-masing? Segala sesuatu mempunyai desain yang istimewa. Ada banyak orang di sini dan setiap orang mempunyai desain yang istimewa, segala sesuatu mempunyai desain yang istimewa. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar! Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan? Suara mereka juga berbeda-beda. Walaupun mereka sama-sama manusia, beberapa di antaranya seperti keledai, sebagian seperti serigala, astaghfirullah al-`azhiim, sebagian lagi seperti elang.

Bagaimana dengan posisi pria dan wanita? Dunia pria sendiri dan dunia wanita sendiri. Jika kalian menempatkan wanita ke dalam dunia pria, mereka tidak bisa melakukan apa-apa; mereka akan pergi. Mereka menginginkan dunianya. mereka tidak bisa hidup di area pria, (karena) itu adalah berbeda dengan area wanita. Setiap orang hidup di dunianya. Ini adalah satu dunia, tetapi lewat satu dunia ini, kalian dapat menemukan dua dunia. Satu dunia milik pria dan ia berbeda dengan dunia wanita. Tetapi kini Setan membuat pria dan wanita berada pada level yang sama, tanpa perbedaan. Kebodohan macam apa itu? Dunia di mana wanita hidup seratus persen berbeda dengan dunia pria, tetapi fasaad, korupsi membuat pria dan wanita sama. Ptuuuh (meludah), astaghfirullahi 'l-`azhiim! Persamaan antara pria dan wanita adalah kebohongan dan kebodohan terbesar. Dunia wanita seratus persen berbeda dengan dunia pria. Tuhan Surgawi tahu. Dia ingin membawa pria dan wanita dari kegelapan yang ada pada diri mereka. Kegelapan pria berbeda dengan kegelapan wanita. Dia mengirimkan Cahaya Surgawi-Nya untuk membuat jelas identitas pria dan wanita.

Mengapa Dia mengutus para anbiya-Nya? Mereka membuat saya untuk bicara mengenai hal ini pada awal (suhbah), bahwa setiap orang bagaikan pepohonan liar yang perlu disetek. Jika kalian menerima setek dari mereka, kalian bisa menemukan jalan kalian untuk menjadi manusia sejati melalui cahaya di Hadirat Ilahi. Jika tidak, kalian akan berada dalam kegelapan di dunia dan akhirat dan tidak memahami apa-apa. Kini seluruh dunia berada di dunia yang liar. Semua orang akan menjadi orang yang liar dan Penguasa Surgawi yang telah ditunjuk untuk dunia ini tahu bagaimana ia akan berurusan dengan orang-orang untuk membawa mereka dari sifat liar agar menjadi baik. Jika pergi, orang akan menjadi seperti pepohonan liar. Jika kalian menerima cahaya surgawi, kalian akan berada dalam posisi yang baik, jati diri kalian akan tampak, kalian tahu tentang diri kalian dan tentang orang lain. Kalian akan menjadi orang yang paling manis, atau menjadi orang yang kotor dan tidak mempunyai cita rasa.

Itulah alasannya mengapa Allah (swt) mengutusnya, untuk membuat setek pada manusia. Sekarang orang-orang berpaling dari para nabi. Sekarang Kalian hanya akan menemukan orang liar di bumi ini, mereka bagaikan binatang buas. Kita memohon agar manusia dapat mengerti tentang posisi sejati manusia, bagaimana menjadi orang yang baik. Itulah pentingnya para anbiya. Oleh sebab itu, ikutilah para anbiya untuk menjadi orang yang sempurna. Jika tidak, kalian hanya tinggal dalam keliaran kalian selamanya. Semua keliaran di bumi ini sekarang karena orang-orang tidak peduli dengan ajaran surgawi; mereka menolak dan mereka tidak senang. Tidak ada cita rasa yang tertinggal bagi pria dan wanita yang tinggal di planet ini, karena rasa hanya dianugerahkan dari surga; kalian tidak bisa mengambilnya dari bumi.

Oleh sebab itu, selama manusia menolak para anbiya dan mengikuti jejak serigala mereka, kalian tidak dapat menemukan orang yang penuh cita rasa dan penuh ketenangan di planet ini. Dan ini adalah awal dari jazaa, hukuman ilahiah. Hukuman ini tidak akan berhenti hingga kalian mengikuti para anbiya. Nabi Penutup (s) bersabda, "Jika semua nabi berada di sini, tidak akan ada kesempatan untuk mengikuti kitab suci mereka, (karena) mereka hanya bisa mengikutiku." Berkah Allah (swt), kemulian-Nya yang tertinggi semoga tercurah kepada Nabi Penutup (s). Itu adalah cerita yang sangat panjang, tetapi saya pikir ini sudah cukup; ambil pelajaran kalian, ambil apa yang diperlukan bagi kalian! Berusahalah untuk menjadi orang-orang yang manis, jangan menjadi orang yang kotor di dunia dan akhirat!

Wahai Tuhan kami, ampunilah kami demi hamba yang paling mulia, Sayyidina Muhammad (s).

(Mawlana Syekh bernyanyi.)
Allahumma shalli wa sallim `alaa
Nabiyyina Muhammad `alayhi 's-salaam
Shalaatan taduumu w 'ahtuhda ilayh
Maa mara layaalin wa tuula 'd-dawaam

Fatihah.

asy-hadu an laa ilaha ill-Lllah wa asy-hadu anna muhammadan `abduhu wa habiibuhu wa rasuulah
...allahuma tsabitna `ala al-haqq, allahuma tsabbithu `ala 'l-haqq
(Mawlana Syekh memberi baya` kepada seorang pemuda dan menamainya Ibrahim.)
Ia adalah orang yang baik. Masyaa-Allah, masyaa-Allah.

Fatihah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar